SEJARAH PANCASILA INDONESIA

SEJARAH PANCASILA INDONESIA

Ideologi dan dasar negara kita adalah Pancasila. Pancasila terdiri dari lima sila. Kelima sila itu adalah: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan...
HEWAN ASLI INDONESIA

HEWAN ASLI INDONESIA

1. Hiu karpet berbintik (Hemiscyllium freycineti) Berpola kulit yang indah, hiu ini memiliki kemiripan yang luar biasa dengan kulit macan tutul....
SEJARAH PULAU NUSA KAMBANGAN

SEJARAH PULAU NUSA KAMBANGAN

Nusa Kambangan adalah nama sebuah pulau di Jawa Tengah yang lebih dikenal sebagai tempat terletaknya beberapa Lembaga Pemasyarakatan (LP) berkeamanan...
SEJARAH AGAMA BUDHA Di BALI

SEJARAH AGAMA BUDHA Di BALI

Agama Buddha tidaklah asing bagi masyarakat Bali, karena di pulau ini pernah tercatat berkembangnya Agama Siwa-Buddha. Catatan ini membuktikan Agama...
2. Dibba Vihara, terdiri dari: 
  • Hiri:   Rasa malu untuk melakukan perbuatan yang tidak baik. 
  • Ottapa:  Rasa takut akan akibat dari perbuatan yang tidak baik.
3. Dhamma Vihara adalah merupakan jantung kehidupan manusia, yaitu:
  • Jangan berbuat jahat
  • Berusahalah untuk menambah kebaikan
  • Sucikan hati dan pikiran
  • Inilah ajaran paraBuddha.
4. Arya Vihara, terdiri dari:
  • Sila : Latihan kedisiplinan untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik yang dapat menimbulkan kerugian bagi orang/mahluk lain.
  • Samadhi: Pengembangan bathin untuk mencapai ketenangan dan pandangan terang.
  • Panna: Kebijaksanaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksaan sila yang baik. Merekayang memiliki ke bijaksanaan akan mencapai kebahagian sejati.
Untuk membangun vihara sebagai tempat tinggal kita butuh material, kemauan, tenaga dan uang. Sedangkan untuk membangun vihara dalam bathin kita membutuhkan Sati dan Sampa janna. Sati adalah keadaan yang selalu sadar, penuh perhatian dan kesadaran yang ditujukan kepada Brahmavihara, Dibhavihara, Dhammavihara dan Arya vihara. Sampajanna berarti sadar akan apa yang sedang dilakukan, selalu mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh mata, hidung, telinga, anggotatubuh lain- nya serta pikiran.

Brahmavihara, Dibbavihara, Dhammavihara dan Aryavihara sangat baik dan tepat digunakan sebagai landasan filosofis hidup berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara sehingga mampu menciptakan kedamaian dan perdamaian dunia.