DANAU ALAMI DI JAWA BARAT


Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan. Kebanyakan danau adalah air tawar dan juga banyak berada di belahan bumi utara pada ketinggian yang lebih atas. Di Jawa Barat terdapat beberapa danau alami yang juga menjadi objek wisata.

1. Situ Patenggang

kaskus-forum.blogspot.com - 5 Danau Alami di Jawa Barat

Terletak di ketinggian 1600 m dpl di kaki Gunung Patuha, Situ Patenggang adalah danau alami dengan panorama alam memukau serta dapat digunakan untuk rekreasi. Anda dapat berperahu sambil menikmati hamparan danau seluas 150 ha dengan sebuah pulau di tengahnya serta latar belakang perbukitan. Tambahkan hawa sejuk setempat (17-23° C) – membuat pengalaman Anda semakin menyegarkan.

Keunikan lain Situ Patengang yang dibuka sebagai taman wisata sejak 1981 ini adalah legenda klasik dari kerajaan masa lampau. Adalah seorang pangeran keponakan Prabu Siliwangi, Ki Santang, dan seorang putri gunung cantik jelita, Dewi Rengganis, yang saling jatuh cinta. Namun perjalanan cinta mereka tidak semulus dan seindah yang dibayangkan oleh keduanya karena dipisahkan oleh keadaan. Konon, air mata yang mengalir dari keduanyalah yang membentuk danau ini, sehingga dinamai 'patenggang' yang diambil dari kata pateangan-teangan (Bahasa Sunda untuk saling mencari). Pada akhirnya, mereka dapat berkumpul kembali di sebuah batu setempat yang diberi nama Batu Cinta. Konon siapapun yang pernah berkunjung dengan pasangannya ke batu ini, maka cinta mereka akan abadi.

2. Telaga Warna

kaskus-forum.blogspot.com - 5 Danau Alami di Jawa Barat

Telaga warna merupakan salahsatu taman wisata yang menawarkan panorama alam yang khas dan unik, serta fenomena alam yang penuh dengan misteri dan nuansa mistik. Alam pegunungan Puncak yang sejuk dan berkabut, dengan panorama bukit dan tebing serta perkebunan teh yang menghampar di sepanjang jalan masuk ke lokasi telaga, menciptakan pesona alam yang jarang dapat Anda temukan di tempat lain. Selain itu, nuansa mistiknya tersendiri terbentuk menurut masyarakat sekitar, tentang dua ekor ikan purba yang tinggal di danau dan apabila ada orang yang mampu melihat ikan tersebut berenang dan meloncat ke atas permukaan telaga, maka segala cita-citanya akan tercapai dan terkabul. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di area ini seperti photo hunting, bird watching, tracking, dan camping.

3. Situ Bagendit

kaskus-forum.blogspot.com - 5 Danau Alami di Jawa Barat

Situ Bagendit merupakan danau yang dilingkupi kawasan alami yang masih dikelilingi persawahan dan perkampungan penduduk dengan latar panorama alam pegunungan yang indah. Menurut cerita masyarakat sekitar, Situ Bagendit berasal dari sebuah legenda yang menceritakan sebuah rombongan Ronggeng Baged dan Nyi Endit yang tenggelam, yang kemudian oleh masyarakat sekitar, situ tersebut dinamakan Situ Bagendit.

Banyak aktivitas wisata yang bisa dilakukan di area situ bagendit ini, seperti : berlayar ketengah situ dengan menggunakan rakit bambu, bermain sepeda air, canoe, memancing, jet ski dan aktivitas air lainnya. Setiap tahun, Pemda Kabupaten Garut mengadakan festifal Bagendit yang berisi tampilan berbagai kesenian daerah seperti lais, Debus, Hadro dan lomba berbagai kegiatan wisata air sebagai upaya dalam menarik wisatawan datang ke daerah ini.

4. Situ Lengkong

kaskus-forum.blogspot.com - 5 Danau Alami di Jawa Barat

Situ Lengkong Panjalu adalah sebuah danau seluas 57,95 hektar dengan pulau di tengahnya seluas 9,25 hektar, bernama Nusa Gede. Di Pulau Nusa Gede terdapat hutan lindung beserta peninggalan purbakala. Konon, Nusa Gede awalnya adalah pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu, selain juga berfungsi sebagai benteng pertahanan. Di sini juga terdapat makam penyebar agama Islam yang bernama Mbah Panjalu. Didalam hutan terdapat 307 pohon yang terdiri dari 30 jenis.

Menurut cerita sejarah Panjalu, Situ Lengkong merupakan hasil buatan para leluhur Panjalu, yang hidup di jaman Kerajaan Hindu Panjalu. Konon pada awal abad ke-7, seorang raja Panjalu menginginkan putra mahkotanya memiliki ilmu yang paling ampuh dan paling sempurna. Maka berangkatlah sang putra mahkota yang bernama Borosngora menuju ke suatu tempat dan berakhir di tanah suci Mekah. Di sanalah tujuannya tercapai, yaitu mempelajari dan memperdalam Agama Islam dan membaca dua kalimah Syahadat.
Setelah tinggal cukup lama maka pulanglah sang putra mahkota ke Panjalu dengan dibekali air Zamzam, pakaian kesultanan, serta perlengkapan pedang dan cis. 

Di Panjalu, tugas utamanya adalah menjadi raja Islam dan sekaligus mengislamkan rakyatnya. Beliau kemudian menjadi Raja Panjalu menggantikan ayahnya dengan Gelar Sang Hyang Borosngora. Mulai saat itulah kerajan Panjalu berubah dari kerajaan Hindu menjadi kerajaan Islam. Konon, air zamzam dari Mekah ditumpahkan ke lembah bernama Lembah Pasir Jambu. Kemudian Lembah itu bertambah banyak airnya dan terjadilah danau yang kini disebut Situ Lengkong.

5. Telaga Remis

kaskus-forum.blogspot.com - 5 Danau Alami di Jawa Barat

Kata 'remis' mungkin akan mengingatkan Anda akan sejenis hewan air yang menyerupai kerang. Tidak heran apabila Telaga Remis identik dengan nama binatang tersebut yang berwarna kuning dan banyak ditemukan di sekitar telaga ini.

Objek wisata Talaga Remis merupakan perpaduan antara air telaga yang jernih dengan pesona alam pegunungan hutan. Anda akan terinspirasi dengan beningnya air telaga laksana kaca didukung udara pegunungan yang sejuk menantang untuk berwisata menikmati kealamian hutan.

Delapan telaga di sini, yaitu Telaga Leat, Telaga Nilem, Telaga Deleg, Situ Ayu Salintang, Telaga Leutik, Telaga Buruy, Telaga Tespong, dan Sumur Jalatunda, menunggu untuk Anda dayungi. Objek Wisata Telaga Remis menyimpan keanekaragaman flora dan fauna – terdapat lebbih kurang 160 jenis tumbuhan, di antaranya snorkeling, malaka, kosambi, dan lain-lain. Jangan lupa untuk menikmati salah satu primadona tempat ini, yaitu sejenis tumbuhan langka "Pisang Hyang" dan menjadi daya tarik wisata budaya yang cukup terkenal baik di dalam negeri maupun mancanegara.

sumber