Tari piring dikatakan tercipta dari 'wanita-wanita cantik yang berpakaian indah,serta berjalan dengan lemah lembut penuh kesopanan dan ketertiban ketika membawa piring berisi makanan yang lesat untuk dipersembahkan kepada dewa-dewa. semua wanita ini akan menari sambil berjalan, dan dalam masa yang sama menunjukkan kecakap mereka menunjukkan bahwa piring berisi makanan tersebut' kedatangan islam telah membawa perubahan kepercayaan dan konsep tarian ini.
Pada umumnya pakaian yang berwarna-warni dan cantik adalah hal yang wajib bagi sebuah tarian tetapi pada tarian piring sudah cukup dengan berbaju melayu dan bersamping saja. warna baju juga adalah terserah kepada penari sendiri untuk menentukannya,namun warna-warna terang seperti merah dan kuning sering menjadi pilihan kepada penari tari piring karena ia lebih mudah dilihat oleh penonton, Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari piring cukup dengan pukulan rebana dan gong saja. pukulan gong amat penting sekali karena ia akan menjadi panduan kepada penari untuk melakukan langkah dan gerak tari piringnya, namun dalam keadaan tertentu tari piring boleh juga diiringi oleh alat musik lain seperti talempong dan gendang.

Pada seni tari piring dapat dilakukan melalui berbagai cara atau versi, hal itu semua tergantung dimana tempat dimana tari pirirng itu dibawakan, namun tidak begitu banyak khususnya mengenai konsep,pendekatan dan gaya persembahan. Mengenai waktu kemunculan tari piring ini belum diketahui pasti. tapi dipercaya bahwa tari piring telah ada di Sumatra Barat dan berkembang hingga pada zaman sri wijaya.