Meskipun Bali mayoritas masyarakatnya beragama Hindu, namun tradisi Lebaran di Pulau Dewata tidak kalah dengan daerah lain. Umat Islam di Bali memiliki tradisi Ngejot di saat hari raya Idul Fitri. Ngejot adalah tradisi memberikan makanan kepada tetangga sebagai rasa terima kasih. Umat Hindu Bali biasa melakukannya saat merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Sedangkan, umat Muslim di Kampung Islam Kepaon, Denpasar Selatan atau di Muslim Pegayaman di Kabupaten Buleleng, melakukan Ngejot kepada warga dan kerabat dekat menjelang atau pada Hari Raya Idul Fitri.
Makanan yang di “ngejot” kan oleh umat muslim Bali adalah makanan khas lebaran, seperti opor ayam dan ketupat. Tidak hanya tradisi Ngejot saja, selama Ramadan juga ada tradisi yang menarik lainnya yaitu Megibung, adalah buka puasa dengan makan bersama dalam satu nampan. Megibung ini merupakan tradisi turun-temurun warga Kampung Islam Kepaon di hari ke 10, 20 dan 30 hari puasa.
Kegiatan Megibung di Kampung Islam Kepaon ini dimulai menjelang bedug tanda berbuka puasa berbunyi. Satu persatu warga berdatangan ke Masjid Al-Muhajirin. Mereka berkumpul di teras masjid sembari menunggu datangnya waktu berbuka puasa. Saat waktunya tiba, kolak dan berbagai jajanan pun dibagikan.
Usai menyantap kolak, warga pun bersiap mengikuti salat maghrib. Setelah salat, barulah warga melakukan makan bersama dengan cara Megibung. Semua berbaur, ada Melayu, Bugis, Palembang maupun dari Bali sendiri. Mereka berkelompok 4-5, orang kemudian dibagikan makanan dalam nampan dan mereka makan bersama.
Sumber : http://www.wisatabaliaga.com/blog/ngejot-tradisi-lebaran-di-bali/