Upacara Ngaben di Bali

Ngaben adalah upacara penyucian atma (roh) fase pertama sebagai kewajiban suci umat Hindu Bali terhadap leluhurnya dengan melakukan prosesi pembakaran jenazah. Seperti yang tulis di artikel tentang pitra yadnya, badan manusia terdiri dari badan kasar, badan halus dan karma. Badan kasar manusia dibentuk dari 5 unsur yg disebut Panca Maha Bhuta yaitu pertiwi (zat padat), apah (zat cair), teja (zat panas) bayu (angin) dan akasa (ruang hampa). Kelima unsur ini menyatu membentuk fisik manusia dan digerakan oleh atma (roh). Ketika manusia meninggal yang mati adalah badan kasar saja, atma-nya tidak. Nah ngaben adalah proses penyucian atma/roh saat meninggalkan badan kasar.


Ada beberapa pendapat tentang asal kata ngaben. Ada yang mengatakan ngaben dari kata beya yang artinya bekal, ada juga yang mengatakan dari kata ngabu (menjadi abu), dan lain-lain.



upacara ngaben di bali, upacara ngaben, ngaben, bali

Dalam Hindu diyakini bahwa Dewa Brahma disamping sebagai dewa pencipta juga adalah dewa api. Jadi ngaben adalah proses penyucian roh dengan menggunakan sarana api sehingga bisa kembali ke sang pencipta yaitu Brahma. Api yang digunakan adalah api konkrit untuk membakar jenazah, dan api abstrak berupa mantra pendeta untuk mem-pralina yaitu membakar kekotoran yang melekat pada atma/roh.



Upacara Ngaben atau sering pula disebut upacara Pelebon kepada orang yang meninggal dunia, dianggap sangat penting, ramai dan semarak, karena dengan pengabenan itu keluarga dapat membebaskan arwah orang yang meninggal dari ikatan-ikatan duniawinya menuju sorga, atau menjelma kembali ke dunia melalui rienkarnasi. Karena upacara ini memerlukan tenaga, biaya dan waktu yang panjang dan besar, hal ini sering dilakukan begitu lama setelah kematian.



Untuk menanggung beban biaya, tenaga dan lain-lainnya, kini masyarakat sering melakukan pengabenan secara massal / bersama. Jasad orang yang meninggal sering dikebumikan terlebih dahulu sebelum biaya mencukupi, namun bagi beberapa keluarga yang mampu upacara ngaben dapat dilakukan secepatnya dengan menyimpan jasad orang yang telah meninggal di rumah, sambil menunggu waktu yang baik. Selama masa penyimpanan di rumah itu, roh orang yang meninggal menjadi tidak tenang dan selalu ingin kebebasan.



Hari baik biasanya diberikan oleh para pendeta setelah melalui konsultasi dan kalender yang ada. Persiapan biasanya diambil jauh-jauh sebelum hari baik ditetapkan. Pada saat inilah keluarga mempersiapkan "bade dan lembu" terbuat dari bambu, kayu, kertas yang beraneka warna-warni sesuai dengan golongan atau kedudukan sosial ekonomi keluarga bersangkutan.



Prosesi ngaben dilakukan dengan berbagai proses upacara ngaben dan sarana upakara berupa sajen dan kelengkapannya sebagai simbol-simbol seperti halnya ritual lain yang sering dilakukan umat Hindu Bali. Ngaben dilakukan untuk manusia yang meninggal dan masih ada jenazahnya, juga manusia meninggal yang tidak ada jenazahnya seperti orang tewas terseret arus laut dan jenazah tidak diketemukan, kecelakaan pesawat yang jenazahnya sudah hangus terbakar, atau seperti saat kasus bom Bali 1 dimana beberapa jenazah tidak bisa dikenali karena sudah terpotong-potong atau jadi abu akibat ledakan.



Untuk prosesi ngaben yang jenazahnya tidak ada dilakukan dengan membuat simbol dan mengambil sekepal tanah dilokasi meninggalnya kemudian dibakar. Banyak tahap yang dilakukan dalam ngaben. Dimulai dari memandikan jenazah, ngajum, pembakaran dan nyekah. Setiap tahap ini memakai sarana banten (sesajen) yang berbeda-beda. Ketika ada yang meninggal, keluarganya akan menghadap ke pendeta untuk menanyakan kapan ada hari baik untuk melaksanakan ngaben. Biasanya akan diberikan waktu yang tidak lebih dari 7 hari sejak hari meninggalnya.



Setelah didapat hari H (pembakaran jenazah), maka pihak keluarga akan menyiapkan ritual pertama yaitu nyiramin layon(memandikan jenazah). Jenazah akan dimandikan oleh kalangan brahmana sebagai kelompok yang karena status sosialnya mempunyai kewajiban untuk itu. Selesai memandikan, jenazah akan dikenakan pakaian adat Bali lengkap. Selanjutnya adalah prosesi ngajum, yaitu prosesi melepaskan roh dengan membuat simbol-simbol menggunakan kain bergambar unsur-unsur penyucian roh.



Pada hari H-nya, dilakukan prosesi ngaben di kuburan desa setempat. Jenazah akan dibawa menggunakan wadah, yaitu tempat jenazah yang akan diusung ke kuburan. Wadah biasanya berbentuk padma sebagai simbol rumah Tuhan. Sampai dikuburan, jenazah dipindahkan dari wadah tadi ke pemalungan, yaitu tempat membakar jenazah yang terbuat dari batang pohon pisang ditumpuk berbentuk lembu.



Disini kembali dilakukan upacara penyucian roh berupa pralina oleh pendeta atau orang yang dianggap mampu untuk itu (biasanya dari clan brahmana). Pralina adalah pembakaran dengan api abstrak berupa mantra peleburan kekotoran atma yang melekat ditubuh. Kemudian baru dilakukan pembakaran dengan menggunakan api kongkrit. Jaman sekarang sudah tidak menggunakan kayu bakar lagi, tapi memakai api dari kompor minyak tanah yang menggunakan angin.



Umumnya proses pembakaran dari jenazah yang utuh menjadi abu memerlukan waktu 1 jam. Abu ini kemudian dikumpulkan dalam buah kelapa gading untuk dirangkai menjadi sekah. Sekah ini yang dilarung ke laut, karena laut adalah simbol dari alam semesta dan sekaligus pintu menuju ke rumah Tuhan. Demikian secara singkat rangkaian prosesi ngaben di Bali. Ada catatan lain yaitu untuk bayi yang berumur dibawah 42 hari dan atau belum tanggal gigi, jenazahnya harus dikubur. Ngabennya dilakukan mengikuti ngaben yang akan ada jika ada keluarganya meninggal.



Status kelahiran kembali roh orang yang meninggal dunia berhubungan erat dengan karma dan perbuatan serta tingkah laku selama hidup sebelumnya. Secara umum, orang Bali merasakan bahwa roh yang lahir kembali ke dunia hanya bisa di dalam lingkaran keluarga yang ada hubungan darah dengannya. Lingkaran hidup mati bagi orang Bali adalah karena hubungannya dengan leluhurnya.



Setiap orang tahu bahwa di satu saat nanti dia akan menjadi leluhur juga, yang di dalam perjalannya di dunia lain harus dipercepat dan mendapatkan perhatian cukup bila sewaktu-waktu nanti kembali menjelma ke Pulau yang dicintainya, Pulau Bali. 

Masjid Cheng Ho Surabaya

Masjid Cheng Hoo Surabaya merupakan sebuah Masjid bercorak Muslim Tionghoa, terletak di jalan Gading, Ketabang – Genteng Surabaya, kurang lebih sekitar 1km sebelah utara Gedung Balaikota Surabaya.


Masjid bernuansa Tionghoa ini didirikan atas prakarsa dan usaha sesepuh, penasehat, pengurus PITI dan juga pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya. 


Peletakan batu pertama pada tanggal 15 Oktober 2001 yang bertepatan dengan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW namun pembangunannya sendiri baru dimulai pada tanggal 10 Maret 2002 yang kemudian di resmikan pada 13 Oktober 2002. 



Masjid Cheng Ho Surabaya ini bangunannya menyerupai kelenteng (rumah ibadah umat Tri Dharma) dan berada di area komplek gedung serba guna Pembina Imam Tauhid Islam (PITI) Jatim Jalan Gading No.2 (Belakang Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa) Surabaya. 



Cat Masjid ini sangat dominan oleh warna merah, hijau, dan kuning. Sedangkan Ornamen baik didalam maupun luar sangatlah kental dengan nuanta Tiongkok lama. Pintu masuknya mirip dengan bentuk pagoda, ditambah lagi dengan adanya relief naga dan patung singa dari lilin dengan lafaz Alloh dalam huruf Arab di puncak pagoda. Disebelah kiri bangunan dilengkapi dengan sebuah beduk sebagai pelengkap bangunan masjid. 



Disamping kental dengan arsitektur khas Cina, namun juga merupakan penggabungan dari bangunan "Joglo" Jawa. Hal ini pula menunjukkan adanya percampuran budaya antara budaya Cina dan budaya Jawa yang telah terjalin sejak dahulu kala. Nama Masjid Cheng Ho diambil dari nama Laksamana Cheng Ho, yaitu seorang panglima besar muslim dari Cina. 



Kenapa dinamakan Masjid Cheng Ho? 



Dinamakan seperti ini adalah sebagai bentuk penghormatan warga Tionghoa pada Laksamana Cheng Ho, seorang panglima besar asal Cina yang beragama Islam. Dalam perjalanannya di kawasan Asia Tenggara, si panglima ini bukan hanya sekedar berdagang, namun juga menjalin persahabatan untuk menyebarkan agama Islam. 



Sekitar abad ke 15 pada masa Dinasti Ming (1368 – 1643), pedagang pedagang Tionghoa Tionghoa dari daerah Yunnan berdatangan untuk berdagang sekaligus menyebarkan agama Islam terutama di pulau jawa. Kemudian Laksamana Cheng Ho atau Admiral Zhang Hee atau yang dikenal pula dengan nama Sam Poo Kong atau Pompu Awang lengkap dengan armada kebesarannya datang ke pulau jawa pada tahun 1410 dan tahun 1416 mendarat di pantai Simongan Semarang. Disamping itu, dia datang ke pulau jawa adalah sebagai utusan Kaisar Yung Lo untuk mengunjungi raja majapahit sekaligus bertujuan untuk menyebarkan agama Islam. 



Nah untuk mengenang perjuangan dan dakwah Laksamana Cheng Hoo, disamping warga Tionghoa muslim juga ingin memiliki sebuah masjid dengan gaya Tionghoa, maka diresmikanlah masjid ini pada tanggal 13 Oktober 2002. 



Masjid Cheng Hoo ini bisa menampung kurang lebih 200 jama'ah, dengan luas banyungan utama 11 x 9 meter persegi. Masjid Muhammad Cheng Hoo juga memiliki 8 sisi dibagian atas bangunan utama. Ketiga ukuran atau angka itu ada maksudnya. Sebagai mana layaknya etnis Tionghoa, maka pemilihan angka diatas adalah bertujuan untuk memberi makna yakni angka 11 untuk ukuran Ka’bah saat baru dibangun, angka 9 merupakan lambang Walisongo, dan angka 8 melambangkan Pat Kwa atau keberuntungan/ kejayaan dalam bahasa Tionghoa. 



Sangat menarik kan Masjid Cheng Ho ini? silahkan anda kunjungi bila berkesempatan ke surabaya.



sumber : http://www.yousaytoo.com/masjid-cheng-ho-surabaya-sejarah-dan-terjadinya/3146742

10 Makanan Khas Palembang

Selain pempek dari palembang, ternyata palembang masih menyimpan beberapa makanan khas lainnya yang tentunya seru dan enak-enak juga. Berikut 10 makanan khas dari palembang :

1. PEMPEK



Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak - otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).



2. TEKWAN






Tekwan, makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil - kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.



3. MODEL




Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil kecil dan ditambah kaldu udang sebagai kuah serta soun sebagai pelengkap. Ada 2 jenis model, yakni Model Ikan (Model Iwak) dan Model Gandum (Model Gendum).



4. Laksan




Laksan, berbahan dasar pempek lenjer tebal, dipotong melintang dan kemudian disiram kuah santan pedas.



5. Celimpungan






Celimpungan, mirip laksan, hanya saja adonan pempek dibentuk mirip tekwan yang lebih besar dan disiram kuah santan.



6. Tempoyak






Tempoyak, makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging durian yang ditumis beserta irisan cabai dan bawang, bentuknya seperti saus dan biasa disantap sebagai pelengkap makanan, rasanya unik dan gurih.



7. Kue Maksuba






Kue Maksubah, kue khas Palembang yang berbahan dasar utama telur bebek dan susu kental manis. Dalam pembuatannya telur yang dibutuhkan dapat mencapai sekitar 28 butir. Adonan kemudian diolah mirip adonan kue lapis. Rasanya enak, manis dan legit. Kue ini dipercaya sebagai salah satu sajian istana Kesultanan Palembang yang seringkali disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan. Namun saat ini kue maksubah dapat ditemukan di seluruh Palembang dan sering disajikan di hari raya.


8. MARTABAK HAR





Martabak HAR,adalah makanan Khas dari India yang dibawah oleh Haji Abdul Razak. Berbahan dasar tepung terigu, yang diberi telor bebek dan telor ayam,kuahnya berbahan kari kambing yang dicampur kentang.



9. Pindang Tulang


Pindang Tulang, berbahan dasar tulang sapi dengan sedikit daging yang masih menempel dan sumsum di dalam tulang, direbus dengan bumbu pedas, sama halnya dengan pindang patin, makanan ini nikmat disantap sebagai lauk dengan nasi putih hangat


10. Kue Srikayo






Kue Srikayo, berbahan dasar utama telur dan daun pandan, berbentuk mirip puding. Kue berwarna hijau ini biasanya disantap dengan ketan dan memiliki rasa manis dan legit.



sumber : http://www.forumku.com/archive/index.php?t-1541.html


Sejarah Srimulat Indonesia

Srimulat adalah kelompok lawak Indonesia yang didirikan oleh Teguh Slamet Rahardjo di Solo pada tahun 1950. Nama “Srimulat” diambil dari nama istrinya pada saat itu. Dalam perkembangannya, kelompok Srimulat kemudian mendirikan cabang-cabang di Surabaya, Semarang, dan Jakarta. Srimulat termasuk grup lawak yang cukup lama bertahan meski di tengah perjalanan karier terjadi banyak menghadapi persoalan dan bongkar pasang pemain. Justu hal itulah yang membuat mereka makin matang. Jika sebelumnya hanya berpentas di gedung-gedung pertunjukan, setelah munculnya televisi swasta, masing-masing anggotanya mendadak menjadi selebritis. Grup ini merupakan satu-satunya grup lawak yang memiliki anggota paling banyak.

  • Sejarah Singkat SRIMULAT
Grup ini pertama-tama didirikan oleh Srimulat dan Teguh Raharjo dengan nama Gema Malam Srimulat . Pada awalnya Gema Malam Srimulat adalah kelompok seni keliling yang melakukan pentas dari satu kota ke kota lain dari Jawa Timur sampai jawa tengah. Rombongan nyanyi dan tari ini, mulai dengan lawakan pertama mereka pada 30 Agustus 1951 menampilkan tokoh-tokoh dagelan Mataram seperti Wadino (Bandempo), Ranudikromo, Sarpin, Djuki, dan Suparni. Perpaduan antara pertunjukan musik dan lawak kemudian menjadi suatu formula khas bagi Gema Malam Srimulat.

Kehadiran dagelan Mataram dengan gaya lawakannya menjadi resep ampuh untuk menarik penggemar. Lawak dan nyanyi menjadi kesatuan yang tidak bisa dipisahkan lagi. Dengan kekuatan itulah Gema Malam Srimulat kemudian berpentas dari satu pasar malam ke pasar malam lainnya, di pelbagai kota di Jawa. Dari satu kerumunan ke kerumunan massa lainnya. Era tahun 1960, ketika Srimulat mulai terganggu kesehatannya, Teguh yang menemukan penyanyi cilik Yana-yang menggantikan peran Srimulat sebagai bintang panggung Gema Malam Srimulat-menelurkan gagasan untuk tampil di panggung secara menetap.

Maka, Jumat tanggal 19 Mei 1961 menjadi hari bersejarah bagi Gema Malam Srimulat yang menancapkan kakinya pertama kali di Surabaya, tepatnya di THR Surabaya. Nama Gema Malam Srimulat pun lalu diubah lebih “komersial” menjadi Srimulat Review. Dimulailah perjalanan sebuah komunitas kelompok musik-komedi yang mungkin secara tidak sengaja dan berproses menjadi sebuah fenomena, menjadi sebuah subkultur baru. KETIKA banyak pementasan sarat dengan pesan dan kritik sosial, kelompok Srimulat membebaskan diri dari patron tersebut. Srimulat hadir untuk menghibur. Kelompok ini benar-benar merupakan perwujudan sebuah subkultur Jawa.
  • 8 Agustus 1950 
RA Srimulat telah berusia 42 tahun dan menikah dengan Teguh Slamet Rahardjo (Kho Djien Tiong) yang berusia 24 tahun. Pada saat yang sama, dibentuk rombongan kesenian keliling bernama Gema Malam Srimulat. Gema Malam Srimulat adalah sebuah kelompok kesenian yang menyuguhkan gabungan antara lawak dan nyanyi, terutama lagu-lagu berlanggam Jawa dan keroncong. Penyanyinya waktu itu antara lain Kusdiarti, Suhartati, Ribut Rawit, Maleha, Rumiyati, dan Srimulat sendiri. Teguh menjadi pemain gitar dan biola. Sebelum memasuki tahun 1957, Gema Malam Srimulat berganti nama menjadi Srimulat Review. Memasuki 1957, namanya berubah lagi menjadi Aneka Ria Srimulat.

Pada waktu itu, panggung pementasan yang digunakan adalah panggung yang bersifat permanent di Taman Sriwedari, Solo. Selain itu, Aneka Ria Srimulat juga mengadakan pentas keliling kota dengan mengunjungi pasar malam dan pusat keramaian. Srimulat melaksanakan dua pola ini selama 10 tahun. Tetapi praktis, Srimulat lebih banyak melakukan pementasan keliling ke Jember, Malang, Blitar, Kediri, Madiun, Semarang, Pati, Kudus, Pekalongan dan beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan. Ketika masih nomaden, anggota Srimulat mencapai sekira 28 orang.

Para pentolan dagelan Mataram seperti Bandempo, Ranudikromo, Sarpin dan Suparni merupakan generasi pertama yang mengawali masuknya lawak dalam Gema Malam Srimulat. Masuknya generasi kedua pelawak dagelan Mataram terjadi pada tahun 1953 ketika Hardjo Gepeng, Djojo Panggung, Karno Willem dan Djiu ikut bergabung. Generasi ketiga datang pada tahun 1956 yang meliputi Johny Gudel, Rusgeger dan Brontoyudo.
  • 1968 Perubahan Format Pertunjukan Srimulat
Teguh mulai melakukan perombakan format pagelaran. Aneka Ria Srimulat mulai mengutamakan tampilnya sandiwara dengan banyolan spontan sebagai sajian utama. Srimulat lalu benar-benar berubah menjadi grup komedi. Dengan perubahan ini, Srimulat membutuhkan dramaturgi lawakan karena dagelanlah yang menjadi roh yang menghidupi seluruh jalinan cerita. Ini merupakan penemuan yang sangat penting dan mendasar. Tadinya lawak hanya jadi selingan (baik di ludruk, ketoprak, bahkan wayang, dan Srimulat sebelum 1968), sekarang ia menjadi satu-satunya tumpuan. Fenomena ini merupakan kali pertama di Indonesia sebuah drama yang diselingi nyanyi dan seluruh alur ceritanya dilawakkan atau dilucukan di atas pentas.
  • September 1972 Ekspansi nasional
Srimulat tampil rutin 4 bulan sekali di TIM, Jakarta dengan sambutan luar biasa. Srimulat yanga berasal dari Jawa mulai berekspansi ke level nasional. Hal-hal yang mendorong ekspansi Srimulat ini terdiri dari 2 faktor, yakni:
  • faktor eksternal, yakni adanya kesempatan bagi Srimulat untuk mengaktualisasikan kemampuan dirinya dalam seni lawak Indonesia. 
  • keinginan Teguh sebagai pemimpin Srimulat untuk memupuk kemampuan dan memperluas pengaruh Srimulat di Indonesia.

Ekspansi ini menyisakan sebuah persoalan yang harus diselesaikan Srimulat, yakni persoalan bahasa. Selama ini, Srimulat yang berakar dari kebudayaan Jawa menggunakan bahasa Jawa sebagai alat ekspresi keseniannya. Setelah pentas di Jakarta, mereka harus menggunakan sosio-linguistik nasional, yaitu bahasa Indonesia. 

Di tingkat ini, Srimulat akhirnya menyesuaikan diri dengan perubahan itu dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa di atas pentas. Meski demikian, logika berpikir dan logika berbahasa mereka tetap menggunakan logika bahasa Jawa. Bahkan kemedokan bahasa Jawa digunakan sebagai bahan lawakan. Di Srimulat, bahasa Jawa tetap difungsikan sebagai sarana komunikasi, ekspresi dan aktualisasi diri di antara orang-orang Srimulat.
  • 1975 Eksodus Besar-besaran di Srimulat
Johny Gudel dan beberapa anggota Srimulat (Kardjo AC/DC, Suroto, Subur, Rujilah, Rus Pentil, Sumiati) memisahkan diri dari Srimulat untuk mendirikan grup lawak sendiri. Jumlah total kru yang keluar 43 orang. Ini merupakan gelombang persoalan pertama yang melanda Srimulat. Pada tahun 1976 orang-orang dari grup sandiwara Lokaria bergabung dengan Srimulat. Tahun 1977 Srimulat mengalami zaman keemasannya. Selain mempertahankan yang di Jakarta dan di Surabaya, Teguh mendirikan Aneka Ria Srimulat di Solo untuk Taman Hiburan Bale Kambang. Mulai Oktober 1981, Srimulat tampil secara permanen di Taman Ria Remaja Senayan.
  • Pada tahun 1982
Srimulat mengalami transformasi yang cukup berpengaruh untuk karir mereka selanjutnya. TVRI Stasiun Pusat Jakarta mulai menampilkan Srimulat sekali dalam sebulan selama 55 menit. Sejak itu, Srimulat mengalami masa kejayaan selama 5 tahun. Setelah menguasai televise (TVRI masih satu-satunya televisi yang boleh mengudara), Srimulat kemudian juga ikut terlibat dalam beberapa produksi film layar lebar.

Pada ulang tahun keempat siaran mereka di TVRI, pada 10 Oktober 1985, jumlah personel Srimulat sudah mencapai 77 orang. Ditambah kru mereka yang di Solo dan Surabaya, jumlah anggota Srimulat mencapai 300 orang. Sebuah jumlah yang mengagumkan. Tahun-tahun itu, Srimulat juga mulai menetapkan Jakarta sebagai pusat kegiatan. Hal itu sesuai dengan kondisi ekonomi politik Indonesia yang mulai menjadikan Jakarta sebagai sentral pembangunan.
  • Agustus 1986 Eksodus Besar-besaran ke-2

Pelawak-pelawak top Srimulat, seperti Gepeng, Basuki, Timbul, Tarzan, Kadir, Nurbuat, dan Rohana menyatakan keluar dari Srimulat. Ini merupakan gelombang kedua eksodus orang-orang Srimulat. Srimulat didera oleh berbagai komplikasi masalah disimak dari wataknya sebagai kesenian tradisional. Ia berbenturan dengan masalah manajemen dan kepemimpinan, dan keluar-masuknya pemain-pemain handal.

sumber : http://wong168.wordpress.com/2011/11/09/sejarah-srimulat/
Sejarah Tugu Jogja

Sejarah Tugu Jogja

Tugu Jogja merupakan sebuah tugu atau monumen yang berdiri di tengah-tengah pusat kota Jogja. Tepatnya, Lokasi Tugu Jogja yaitu berada di tengah ruas perempatan jalan, yaitu sebelah barat adalah Jalan Diponegoro, sebelah timur Jalan Jend. Sudirman, sebelah selatan Jalan Pangeran Mangkubumi, dan sebelah utara adalah Jalan AM Sangaji. Tugu ini pada mulanya dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono Pertama pada tahun 1755. Tugu ini merupakan simbol atau lambang dari ikon kota Jogja, yang sarat akan makna yang dalam bagi setiap masyarakat Jogja dan beberapa orang yang mengenal sejarah dari monumen ini.

Sejarah Pembangunan Tugu Jogja


Sejarah Tugu Jogja, yang didirikan oleh Sultan Hamengkubuwono I ini, memiliki arti Manunggaling Kawula Gusti. Artinya adalah semangat persatuan masyarakat Jogja dan penguasa Jogja pada saat itu untuk bersama-sama melawan penjajah. Tugu Jogja juga memilki nama Golong Gilig, dengan bentuk yang berbeda dari yang kita lihat sekarang. Golong Gilig dahulunya berbentuk bulat di puncaknya, dengan tinggi 25 meter, tiang dari tugu ini berbentuk silinder. Golong artinya bulat, Gilig artinya silinder.

Pembangunan kembali Tugu Jogja


Tugu Jogja kembali direnovasi setelah runtuh akibat gempa hebat yang mengguncang Jogja pada tanggal 10 Juni tahun 1867 silam. Renovasi kembali dilakukan pada tanggal 1889 oleh pemerintah Belanda, dilakukan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Opzichter van Waterstaat, JWS Van Brussel dibawah pengawasan Kanjeng Raden Adipati Danurejo V. Bangunan tugu direnovasi tidak mengikuti bentuk sebelumnya, yaitu berbentuk persegi dan puncak atas tugu, tidak lagi berbentuk bulat melainkan runcing, dengan tinggi monumen hanya 15 meter. Setiap sisi bangunan juga, diberi prasasti untuk menunjukan siapa saja yang ikut terlibat dalam pembangunan kembali tugu tersebut.

Setelah direnovasi, monument ini diresmikan pada tanggal 3 Oktober 1889 oleh Sultan Hamengkubuwono VII. Nama tugu juga sudah berganti yang pada awalnya adalah Golong Gilig, menjadi Tugu putih atau De Wtit Paal atau tugu pal putih, nama tugu pal putih ini, sesuai dengan warna monumen ini, yaitu putih. Apabila anda ingin berkunjung dan mengabdikan momen mengambil foto di sini, sebaiknya lakukan pada malam hari, yaitu sekitar jam 10 malam, karena perempatan Tugu sangatlah ramai dengan berbagai kendaraan yang melintas. Selain sebagai perempatan yang menghubungkan jalan protokol dari beberapa sisi, kawasan tugu berdekatan dengan hotel hotel, tidak jauh dengan kawasan malioboro, dan Stasiun Tugu Jogja. Bagi anda yang senang berjalan jalan menikmati suasana kota Jogja pada malam hari, Tugu Jogja bias dijadikan tempat untuk bersantai.

Sumber : jogjapos.com/mengenal-sejarah-ikon-tugu-jogja/

5 Tokoh Indonesia yang Sukses Tanpa Ijazah

Kesuksesan tidak bisa diukur dari selembar ijazah atau gelar sarjana. Tekad kuat, kerja keras, dan ketekunan bisa merubah jalan nasib seseorang. Tak terkecuali 5 tokoh yang populer di Indonesia ini, mereka sekarang menjadi inspirasi sesuai bidangnya masing-masing. 


1. Emha Ainun Naji




Muhammad Ainun Nadjib atau yang biasa di kenal Emha Ainun Nadjib, atau lebih populer dipanggil Cak Nun. Ia menjadi tokoh budaya sekaligus pemuka agama yang kharismatik. Jamaah Maiyah Kenduri Cinta yang digagasnya sejak tahun 1990-an menjadi acara rutin sebagai forum silaturahmi budaya dan kemanusiaan yang dikemas sangat terbuka, nonpartisan, ringan dan dibalut dalam gelar kesenian lintas gender. 



Berbagai pemikirannya di bidang sosial dan keagamaan menjadikannya salah satu tokoh intelektual dalam napas islami. Namun siapa sangka, anak keempat dari 15 bersaudara ini drop out kuliah saat masih di Semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada.



2. Adam Malik




Adam Malik Batubara (lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984 pada umur 67 tahun) adalah tokoh politik dengan banyak jabatan. Pernah menjadi Menteri Perdagangan, Menteri Luar Negeri, lalu Ketua DPR, hingga puncak karinya sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-3 dari tahun 1978-1983.


Adam Malik adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara, lalu menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School Pematangsiantar. Ia melanjutkan di Sekolah Agama Parabek di Bukittinggi, namun hanya satu setengah tahun saja karena kemudian pulang kampung dan membantu orang tua berdagang.


Keinginannya untuk maju dan berbakti kepada bangsa mendorong Adam Malik untuk pergi merantau ke Jakarta. Pada usia 20 tahun, ia bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armijn Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna memelopori berdirinya Kantor Berita Antara



3. Ajip Rosidi




Ajip Rosidi adalah sastrawan Indonesia, penulis, budayawan, dosen, pendiri, dan redaktur beberapa penerbit, pendiri serta ketua Yayasan Kebudayaan Rancage. Singkatnya, ia tokoh besar Indonesia di bidang tulis-menulis. Ajip Rosidi mulai menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Jatiwangi (1950), lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta (1953) dan terakhir, Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956). Saat di SMA tersebut, Ajip menolak ikut ujian karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Dia berkesimpulan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya kepada ijazah. 



“Saya tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah”. Dan itu dibuktikan dengan terus menulis, membaca dan menabung buku sampai ribuan jumlahnya. 



Walhasil sampai pensiun sebagai guru besar tamu di Jepang, Dia yang tidak punya ijazah SMA , pada usia 29 tahun diangkat sebagai dosen luar biasa Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Lalu jadi Direktur Penerbit Dunia Pustaka Jaya, Ketua Ikapi Pusat, Ketua DKJ dan akhirnya pada usia 43 tahun menjadi profesor tamu di Jepang sampai pensiun.



4. Andrie Wongso




Di antara motivator yang terkemuka dewasa ini, Andrie Wongso jadi satu tokoh dengan pengalaman hidup yang penuh inspirasi. Anak ke-2 dari 3 bersaudara ini terlahir dari sebuah keluarga miskin di kota Malang. Di usia 11 tahun (kelas 6 SD), terpaksa harus berhenti bersekolah karena sekolah mandarin tempat andrie kecil bersekolah ditutup. Masa kecil hingga remajanya pun kemudian dilalui dengan membantu orang tuanya membuat dan berkeliling berjualan kue ke toko-toko dan pasar. Di usia 22 tahun, Andrie merantau ke Jakarta. Pekerjaan awalnya sebagai salesman produk sabun. Sempat juga menjadi pelayan toko.



Jalur nasibnya berubah saat ia melamar sebagai bintang film dan diterima oleh perusahaan Eterna Film Hongkong, dengan kontrak kerja selama 3 tahun. Tahun 1980, untuk pertama kalinya Andrie ke luar negeri. Setelah melewati 3 tahun merasakan suka dukanya bermain film di Taiwan, Andrie tahu, dunia film bukanlah dunianya lalu dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia.



Menandai setiap peristiwa yang telah dilalui, Andrie gemar menuangkannya dalam bentuk kata-kata mutiara di buku hariannya. Saat salah seorang teman kos mencontek kata-kata yang dibuatnya, dari situlah muncul ide membuat kartu ucapan kata-kata mutiara, dengan tujuan selain untuk memotivasi diri sendiri, juga untuk membantu memotivasi orang lain melalui kartu ucapan. Dibantu oleh sang kekasih Haryanti Lenny (sekarang istri), dimulailah bisnis membuat kartu dengan merk HARVEST, yang di kemudian hari, mengukuhkan Andrie sebagai raja kartu ucapan.



Usahanya semakin berkembang sampai ia kemudian mendirikan AW motivation training dan AW Publising, Multimedia serta membuka beberapa outlet AW Success Shop yaitu toko pertama di Indonesia yang khusus menjual produk-produk motivasi. Kini ia sudah menjadi motivator terkenal - mungkin no.1 di Indonesia. Namanya pun jadi bertambah panjang dengan dua gelar yang disandangnya, Andrie Wongso, SDTT, TBS.



Asal tahu saja, SDTT artinya Sekolah Dasar Tidak Tamat, dan TBS adalah Tapi Bisa Sukses



5. Bob Sadino




Kita boleh memandangnya sekarang sebagai konglomerat, pengusaha sukses yang kaya raya. Namun lika-liku hidupnya bisa memotivasi kita, bahwa apa pun yang terjadi, kesalahan apa pun yang kita perbuat, bila kita sadar dan mau berjuang dari titik nadir, Insya Allah bisa menggapai impian.



Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia dan tidak melanjutkan kuliah. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.



Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.



Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.



Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresinya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Saat itu hanya orang-orang tertentu dan golongan ekspatriat yang membeli produknya, namun seraya telur ayam negeri mulai dikenal, bisnis Bob pun berkembang hingga sukses.



sumber : http://blog-ansyari.blogspot.com/2012/12/5-tokoh-indonesia-ini-menggapai-sukses.html

Sejarah Patung Jenderal Sudirman Jakarta

Sebuah patung megah patung Jenderal Sudirman mewarnai Ibu Kota Jakarta. Patung berukuran 12 meter itu terdiri atas, tinggi patung 6,5 meter dan voetstuk atau penyangga 5,5 meter, terletak di kawasan Dukuh Atas, tepatnya depan Gedung BNI, di tengah ruas jalan yang membelah Jalan Sudirman dan berbatasan dengan Jalan Thamrin. Patung ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton dengan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar dan dikerjakan oleh seniman sekaligus dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung, Sunario.



Sosok Jenderal Sudirman digambarkan berdiri kokoh menghormat dan kepala sedikit mendongak ke atas untuk memberi kesan dinamis. Karena berdiri di tengah kawasan yang penuh dengan beragam aktivitas, patung sengaja didesain sederhana dan tidak memerlukan banyak rincian.




Rencana pembangunan patung Sudirman dan sejumlah patung yang akan menghiasi jalan protokol sesuai nama jalan mencuat pada September 2001. Rencana itu merupakan realisasi sayembara patung pahlawan yang dilakukan tahun 1999. Lokasi patung merupakan satu garis lurus yang berujung dari Patung Pemuda Membangun di Kebayoran sampai tugu Monumen Nasional.



Biaya pembangunan patung yang menelan dana Rp 6,6 miliar berasal dari pengusaha, bukan dari APBD DKI. Sebagai kompensasinya pengusaha mendapat dua titik reklame di lokasi strategis, Dukuh Atas. Sementara yang menentukan penyandang dana diserahkan kepada keluarga Sudirman. Pengusaha yang telah ditunjuk mendanai pembangunan patung, yakni PT. Patriamega. Sebagai kompensasinya, PT. Patriamega memperoleh dua titik reklame di lahan strategis di Dukuh Atas, yakni di titik A dan 6B. Bagi kalangan penyelenggara reklame, titik tersebut adalah sangat strategis dan nilai jualnya paling mahal.



Menurut rencana patung Jenderal Sudirman sedianya akan diresmikan 22 Juni 2003 bertepatan HUT ke-476 Jakarta, namun tidak terealisasi. Peresmian akhirnya dilaksanakan tanggal 16 Agustus 2003. Peresmian sempat diwarnai unjuk rasa sekelompok pemuda. Panglima Besar Kemerdekaan RI yang seharusnya menjadi simbol semangat perjuangan bangsa Indonesia kini telah pudar makna kepahlawanannya. Karena Jenderal Sudirman digambarkan sedang dalam posisi menghormat. Posisi patung dianggap tidak pada tempatnya karena sebagai Panglima Besar, Sudirman tidak selayaknya menghormat kepada sembarang warga yang melintasi jalan, yang justru seharusnya menghormati. Hal ini pula yang sempat diangkat dalam film Nagabonar 2. Meski demikian Gubernur DKI Jakarta didampingi Kepala Dinas Pertamanan DKI dan salah satu keluarga besar Jenderal Sudirman, Hanung Faini, tetap meresmikan berdirinya Patung Jenderal Sudirman itu.



Jenderal Sudirman adalah pemimpin pasukan gerilya pada masa perang kemerdekaan (1945-1949). Ia menyandang anugerah Panglima Besar. Jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan negera layak dikenang dan diabadikan.



sumber : http://blog-ansyari.blogspot.com/2012/05/sejarah-patung-jenderal-sudirman.html

Tokoh Superhero Asli Indonesia

Selama ini kata Superhero bagi kita sudah sangat lekat dan identik dengan Tokoh-tokoh Marvel seperti Superman, Batman, Spiderman, dan tokoh-tokoh berakhiran nama -man lainnya. Tapi tahukah anda bahwa Indonesia sejatinya juga punya tokoh Superhero keren yang tak kalah garang dengan superhero seperti Spiderman dan kawan-kawan.


Dan inilah daftar 10 Superhero Jadul asli Indonesia :



1. Gundala Putera Petir




Gundala adalah tokoh komik ciptaan Hasmi yang muncul pertama kali dalam komik Gundala Putra Petir pada tahun 1969. Jelas tampak pengaruh komik superhero Amerika pada desain karakter maupun jenis kekuatannya, meskipun alur ceritanya bergaya Indonesia. Lokasi cerita sering digambarkan di kota Yogyakarta meskipun dalam filmnya pada tahun 1982 diceritakan berada di Jakarta.



Berawal dari seorang peneliti jenius bernama Sancaka menemukan serum anti petir. Tenggelam dalam ambisinya sebagai seorang ilmuwan, dia melupakan hari ulang tahun Minarti, kekasihnya, yang berakibat putusnya hubungan mereka. Sancaka yang patah hati berlari dengan hati galau di tengah hujan deras. Tiba-tiba sebuah petir menyambarnya. Dalam keadaan koma ia ditarik oleh suatu kekuatan dari planet lain dan diangkat anak oleh raja Kerajaan Petir yang bergelar Kaisar Kronz, sekaligus diberkati kemampuan super, yaitu bisa memancarkan geledek dari telapak tangannya. Raja Taifun dari kerajaan Bayu memberinya kekuatan lari secepat angin. Sejak itulah, pada waktu-waktu tertentu, ia tampil sebagai jagoan penumpas kejahatan berpakaian hitam ketat dengan sepatu dan cawat berwarna merah. Wajahnya tertutup topeng, hanya tampak mata dan mulutnya, di sisi topengnya terdapat hiasan seperti sayap burung.



2. Godam Manusia Besi




Godam adalah tokoh komik ciptaan Wid NS. Muncul pertama kali dalam judul Memburu Doktor Setan pada tahun 1969. Godam berasal dari dimensi lain yang terdapat negeri yang bernama Godam. Dikarenakan perlawanannya terhadap kekejaman Ratu Candalani, Godam yang masih bayi putra bangsawan negeri Godam menjadi buronan sebagaimana kedua orang tuanya yang dianggap memberontak terhadap kekuasaan Candalani.



3. Aquanus




Aquanus adalah tokoh komik ciptaan Wid NS. Muncul pertama kali dalam judul Aquanus di Planet Vibhy pada tahun 1968. Ketika terjadi penyerangan bangsa Burbur ke planet Zyba, putra angkat raja Sving yang masih bayi dilarikan dengan sebuah roket ke luar angkasa. Roket tersebut jatuh ke lautan di planet bumi. Keluarga pemburu paus memelihara anak yang bernama Dhanus itu.



Bangsa Zyba adalah bangsa yang mampu hidup di darat dan di air, sehingga Dhanus dapat dengan mudah bermain-main ke dasar lautan. Suatu ketika saat menyelam di dasar laut, seseorang yang mengaku berasal dari Zyba menolongnya dari serangan gurita raksasa. Orang itu tewas ditembak para penyelam. Sebelumnya ia memberikan sabuk sinar pelangi kepada Dhanus. Sabuk ini menjadi senjata andalan Aquanus. Nama Aquanus berasal dari Aqua yang berarti air, dan Nus dari Dhanus.



4. Pangeran Mlaar




Pangeran Mlaar adalah tokoh komik ciptaan Hasmi. Mlaar adalah Putra Mahkota suatu kerajaan di planet Covox. Setelah terbunuhnya ayah Mlaar oleh komplotan Menteri Telern dan Putri Kepala Perak, Mlaar dilarikan oleh pamannya yang seorang ilmuwan jenius. Berkat suatu rekayasa oleh pamannya, Mlaar mempunyai kemampuan elastisitas yang bisa membuatnya mulur dalam batas tertentu.



5. Caroq




Caroq adalah seorang karakter superhero Indonesia karya Ahmad Thoriq. Caroq diciptakan pada tahun 1992. Nama aslinya adalah Ongko yang berprofesi sebagai sopir taksi. Ia memiliki kekuatan magis untuk mengubah dirinya menjadi seorang superhero. Caroq memiliki 2 bilah celurit sakti yang panjang. Musuh bebuyutannya adalah Si Tangan Empat dan Si Bengis.



6. Jin Kartubi



Jin Kartubi adalah tokoh komik ciptaan Hasmi pada tahun 1968. Kartubi adalah jin raksasa hamba Maza. Apabila Maza memerlukannya, ia tinggal menggosok pisau belatinya. Kartubi akan segera muncul dengan tertawa terbahak-bahak.



Kartubi sebenarnya adalah pangeran di negeri jin yang disebut kerajaan Mbegadud. Ayahnya adalah raja Mansuk Lezus. Saudara-saudaranya yang jahat memasukannya ke dalam botol dan membuangnya. Ia memasuki mimpi Kanigara (alter ego Maza) bahwa ia akan mengabdi kepadanya dan masuk ke dalam belatinya. Wujud raksasa Kartubi sering dipergunakan Maza dalam menghadapi ancaman raksasa seperti Xephros dan siluman-siluman raksasa di pulau hantu. Kemampuannya untuk terbang sangat dimanfaatkan para superhero yang tidak dapat terbang untuk transportasi udara.



7. Kalong




Kalong atau Calong adalah tokoh komik ciptaan Hasmi. Muncul pertama kali pada tahun 1972 dalam Calong Anak Kelelawar. Agus Supriyadi bersembunyi dalam sebuah peti supaya bisa ikut dalam rombongan ekspedisi arkeologi ke pegunungan Dieng yang dipimpin oleh ayahnya. Agus yang sebetulnya tidak boleh ikut oleh orangtuanya terpaksa harus tinggal di sekitar tenda bersama seorang pegawai ayahnya. Seorang anak buah Isman yang lain ikut dalam komplotan yang akan memeras ayahnya. Menyadari bahaya dari orang yang kemudian mengejarnya, Agus berlari dan terperosok ke sebuah jurang dan pingsan.



Agus yang bangun dari pingsannya tersesat sampai ke sebuah gua. Di dalam gua yang penuh dengan kelelawar itu, Agus bertemu dengan bangsa manusia kelelawar dari kerajaan Laksa Bantala di ujung gua. Rajanya yang bernama Xamfereet memberinya sebuah benda ajaib yang bila ditempelkan di kening akan merubahnya menjadi superhero cilik yang disebut Kalong. Kalong kemudian menggagalkan usaha pemerasan anak buah ayahnya. Kalong dapat terbang seperti kelelawar, kebal senjata. Ujung jarinya bisa memancarkan sinar pemaham. Apabila sinar itu dikenakan pada hewan, maka hewan itu bisa mengerti dan berbicara untuk memberi keterangan yang jujur.



8. Sembrani




Sembrani adalah tokoh komik ciptaan Hasmi. Muncul pertama kali dalam serial Gundala 1000 Pendekar tahun 1974. Tangguh sedang berada di tepi kawah gas beracun di Dieng, ketika ada sesuatu yang membuatnya tertarik turun ke kawah. Sebuah pesawat angkasa ternyata telah jatuh ke dalam kawah. Kehadiran benda itu rupanya menetralisir racun gas. Lewat proyeksi 3 dimensi, Otohrb, seorang panglima perang yang telah lama mati dalam pertempuran di sistem bintang Ristuty berbicara padanya. Dia memberi Tangguh sebuah kalung yang dapat merubahnya menjadi seorang superhero yang bernama Sembrani. Sembrani mempunyai kemampuan untuk menetralisir medan magnet maupun medan listrik, menetralisir racun dan dapat terbang.



9. Zantoro




Zantoro berasal dari keluarga yang kurang harmonis, adiknya yang bernama Mantoro tinggal bersama sang ibu, sedangkan Zantoro tinggal bersama sang ayah. Sang ayah merupakan seorang pedagang dan ahli dalam pembuatan senjata tajam. Zantoro juga mewarisi kemampuan sang ayah dalam membuat senjata tajam dan juga ahli dalam memainkannya. Zantoro amat benci dengan kejahatan, ia akan merasa sangat geram jika melihat tindak kejahatan di depannya, dan tak sedikit penjahat kelas teri dan kelas kakap yang berhasil diringkus oleh Zantoro.



10. Merpati




Sedhah adalah seorang wartawati yang sedang menolong ayahnya yang diculik terjatuh ke dalam sebuah jurang dan ditolong oleh segerombolan merpati yang kemudian membawanya ke Ratu Merpati. Ratu Merpati memasukkan Sedhah kedalam suatu ramuan ajaib yang membuat Sedhah memiliki kekuatan super dan dikenal dengan sebutan "Merpati."


7 Nama Asal Indonesia yang Mendunia

7 Nama Asal Indonesia yang Mendunia

Indonesia mungkin tak setenar Inggris atau Amerika. Tak sekaya Kuwait ataupun Cina. Namun di balik itu semua, Indonesia masih memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan. Suatu hal yang hanya dimiliki Indonesia dan tidak dimiliki negara lain. Hal-hal tentang Indonesia yang mendunia.


Tentunya, sebagai bangsa Indonesia, kita harus bangga akan negeri kita ini. Tanpa memandang segala macam kelebihan dan kekurangannya. Setelah dibuat salut oleh 7 Orang Indonesia Yang Mendunia, mungkin 7 Hal Bernamakan Indonesia di Dunia ini bisa membuat anda semakin cinta dan bangga akan Indonesia. Penasaran ? inilah dia 7 Hal Bernamakan Indonesia di Dunia :

1. Kota ‘Tempe’ di Arizona, Amerika Serikat
Tempe adalah sebuah kota di Maricopa County, Arizona, Amerika Serikat, dengan populasi penduduk pada tahun 2008 sebanyak lebih dari 175.000. Kota yang terletak di bagian timur Lembah Phoenix Metropolitan Area ini, dibatasi oleh Phoenix dan Guadalupe di sebelah barat, Scottsdale di utara, Chandler di selatan, dan Mesa di sebelah timur. Dan Kota ‘Tempe’ ini merupakan lokasi kantor pusat dari perusahaan penerbangan Amerika US Airways Group serta memiliki kampus Arizona State tertua dan terbesar di Arizona.


2. Jl. R.A Kartini di Belanda

Di Belanda, ternyata terdapat sebuah jalan dan daerah yang bernamakan Raden Ajeng Kartini, pahlawan nasional yang dikenal sebagai pejuang hak-hak perempuan. Uniknya, tak hanya satu, namun ada beberapa kota di negeri kincir angin ini yang memiliki nama jalan R.A Kartini.


Antara lain di Utrecht, Jalan R.A Kartini atau Kartinistraat terletak di kawasan golongan menengah keatas, yakni kawasan dengan perumahan yang nyaman dan modern. Jalan utama Kartinistraat yang berbentuk huruf ‘U’ ini memiliki ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan jalan-jalan yang menggunakan nama tokoh perjuangan lokal lainnya, seperti Augusto Sandino, Steve Biko, Chez Geuvara, dan juga Agostinho Neto.



Di Venlo, Belanda Selatan, Jalan R.A Kartinistraat berbentuk huruf ‘O’. Sementara di wilayah Amsterdam Zuidoost atau yang lebih dikenal dengan Bijlmer, Jalan Raden Adjeng Kartini ditulis lengkap. Dan yang paling menarik adalah mengamati letak Jalan Kartini di Haarlem. Disana Jalan Kartini berdekatan dengan Jalan Muhammad Hatta, Jalan Sutan Sutan Sjahrir dan langsung tembus ke Jalan Chris Soumokil, presiden kedua RMS atau Republik Maluku Selatan.



3. Taman Indonesia di Belgia

Taman Indonesia pertama di Eropa ini terletak di Parc Paradisio, Brugelette, Belgia. Taman yang diberi nama The Kingdom Of Ganesha ini adalah sebuah penghargaan dan kehormatan bagi bangsa Indonesia. Taman ini terwujud atas dasar kecintaan Eric Domb yang merupakan petinggi dari Parc Paradiso terhadap Indonesia, sehingga ia membuat taman seluas 5 hektar tersebut.


Komplek luas ini terdiri dari Puri Agung Shanti Buwana Bali, replika besar Candi Prambanan, bongkahan batu besar berderet ala Gunung Kawi di balik tembok candi, rumah Toraja, replika Candi Borobudur, rumah tradisional Nusa Tenggara Timur serta beragam patung dan bahkan kayu pohon besar yang telah menjadi fosil dari daerah Banten. Tak tanggung-tanggung, keseluruhan dari taman yang telah dibuka dan diresmikan pada 20 Mei 2009 ini dibangun oleh para seniman dan pekerja yang didatangkan khusus dari Bali dan Jawa Tengah.



4. Karel ‘Pitak’, Republik Ceko

Tak hanya tempat, jalan maupun kota saja yang bernamakan Indonesia di dunia, nama seorang pemain sepakbola asal republik Ceko pun dianugrahi nama unik yang terdapat dalam bahasa Indonesia yakni Karel ‘Pitak’. Pitak merupakan julukan bagi seseorang yang memiliki bekas luka di sekitar kepala, sehingga menyebabkan kulit kepala terlihat dengan jelas. Tetapi berbeda dengan pemain tengah kelahiran 28 Januari 1980 ini, nama Karel ‘Pitak’ sudah diterimanya semenjak lahir, karena dibagian kanan bawah kepalanya terlihat jelas kulit kepalanya.


5. Fransisco ‘Lima’, Brazil

Hal yang bernamakan Indonesia di dunia berikutnya adalah nama dari gelandang defensif dari AS Roma. Tak jauh berbeda dengan Karel ‘Pitak’, mantan pesepakbola asal brazil ini pun juga dianugrahi nama Indonesia. Ia adalah Fransisco ‘Lima’. Entah atas dasar apa ia dinamakan ‘lima’, tetapi yang pasti di masa kejayaannya, pria kelahiran 17 April 1971 ini ternyata juga bernomor punggung 5 (lima) sesuai dengan nama belakangnya. Entah kebetulan atau sengaja, yang jelas Fransisco ‘Lima’ adalah sosok pemain sepakbola yang memiliki kecepatan dan skill individu yang tidak diragukan lagi.


6. Sungai ‘Gila’ di Arizona, AS

Arizona, sebuah negara bagian yang terletak di daerah barat daya Amerika Serikat ini sangat terkenal dengan keindahan alamnya, diantaranya adalah gurun dan sungai. Uniknya, selain memiliki kota ‘Tempe’, Arizona pun juga memiliki sungai yang bernamakan Indonesia yakni Sungai ‘Gila’. Sungai ‘Gila’ ini merupakan anak sungai dari Sungai Colorado yang terletak diantara New Mexico dan Arizona. Sungai ini memiliki panjang sekitar 650 mil atau lebih dari 1000 kilometer.


7. Jalan Ir. Soekarno di Maroko dan Pakistan

Tercatat ada 2 negara yang mengambil nama presiden pertama Indonesia ini sebagai nama jalan di negaranya yakni Maroko dan Pakistan. Di Maroko, nama Soekarno diabadikan menjadi nama Rue Soukarno. Selain nama Soekarno, di negara ini pun juga ada nama Jalan Jakarta. Kabarnya, Maroko terkesan dengan sosok Soekarno, sehingga peresmian jalan itu pun mengundang langsung Soekarno ke Maroko pada 2 Mei 1960 lalu untuk menggunting pita nama jalannya itu.


Selain di Maroko, nama Soekarno juga terkenal di Pakistan, setidaknya ada 2 tempat yang diberi nama Soekarno di Pakistan yaitu Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar, dan Soekarno Bazar di Lahore. Sama halnya dengan Maroko, Pakistan sangat segan kepada sosok Soekarno. Bahkan, hingga kini kalangan militer Pakistan masih ingat jasa Soekarno yang mengirim TNI Angkatan Laut (AL) berpatroli di laut selatan Pakistan saat konflik memanas antara Pakistan dan India di tahun 1965 lalu.



Itulah tadi 7 Hal Bernamakan Indonesia di Dunia. Nah, setelah melihat ke-7 fakta diatas, tidak ada alasan lagi untuk tidak cinta dan bangga akan Indonesia kan ? Aku bangga menjadi orang Indonesia ! 



sumber : http://blog-ansyari.blogspot.com/2013/01/7-nama-asal-indonesia-yang-mendunia.html