Tahun 1815 adalah tahun bersejarah bagi perubahan iklim di dunia. Banyak juga yang menyebutnya sebagai "kiamat kecil" lantaran pada tahun tersebut Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat meletus hebat.
Gunung Tambora adalah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Sumbawa, Indonesia. Letusan gunung yang memiliki tinggi 2.851 meter itu menjadi letusan terbesar sejak letusan Danau Taupo pada tahun 181. Sebelumnya, Gunung Tambora memiliki tinggi 4882 mdpl dan menjadi puncak tertinggi kedua di Indonesia setelah Jaya Wijaya. Namun letusan yang luar biasa besar melenyapkan hampir separuh bobot tubuhnya.
Kaldera abadi akibat letusan pun sangat besar, seluas 7 km, serta jarak antara puncak dengan dasar kawahnya sedalam 800 meter. Total kematian yang ditimbulkan adalah 71.000 jiwa, bahkan ada sumber yang menyebut data korban hingga 92.000 jiwa. Letusan tersebut juga menyebabkan perubahan iklim di dunia, diantaranya;
1. Lelehan lava panas dengan batu berterbangan ke langit bersama gas mematikan telah menewaskan sekitar 17.000 orang. Berikutnya, 400 juta ton gas sulfur menguasai langit hingga jauh di atas awan mencapai 27 mil ke strastofer, debu tebalnya bahkan telah menyelimuti Pulau Bali dan mematikan vegetasinya.
2. Letusan Gunung Tambora itu terdengar hingga ke Pulau Sumatera, Makassar, dan Ternate sejauh 2.600 km.
3. Saking tebalnya abu-abu yang berterbangan di langit, sepanjang daerah dengan radius 600 km dari gunung tersebut terlihat gelap gulita selama dua hari. Dikarenakan sinar matahari tak mampu menembus tebalnya abu-abu tadi.
4. Abu dan debu Tambora melayang dan menyebar mengelilingi dunia, menyobek lapisan tipis ozon, menetap di lapisan troposfer selama beberapa tahun kemudian turun melalui angin dan hujan ke Bumi. Hujan tanpa henti selama delapan minggu memicu epidemi tifus yang menewaskan 65.000 orang di Inggris.
5. Satu tahun berikutnya (1816), sering disebut sebagai tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini.
6. Terjadi gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia. Bahkan terjadi tragedi kelaparan di Perancis yang menyulut kerusuhan di negeri itu.
Letusan Gunung Krakatau tahun 1983 terasa sudah sangat hebat, bayangkan, letusan Gunung Tambora ketika itu 4x lipat lebih dasyhat dibanding letusan Krakatau. Kisah yang memilukan ini sering dikaitkan dengan nama Tambora yang berasal dari dua kata, yakni "ta" dan "mbora" yang berarti ajakan menghilang.
Sumber : http://tourismnews.co.id/category/Green%20News/kilas-balik-6-bencana-di-dunia-akibat-letusan-gunung-tambora