Traveling ke kota Palembang akan memberikan pengalaman menarik bagi penyuka sejarah nusantara dan juga pecinta kuliner. Jangan lewatkan lima hal berikut jika Anda berwisata ke sana.
1. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II
Orang bilang, tak kenal maka tak sayang. Mengunjungi museum ini bisa mendekatkan Anda pada sejarah panjang kota Palembang, yang keberadaannya telah tercatat sejak abad ke-6, di mana Kerajaan Sriwijaya berkuasa. Dalam museum dikisahkan bagaimana pengaruh agama Buddha berkembang pesat di era-era awal Sriwijaya, sebelum akhirnya agama Hindu masuk ke Palembang. Ia juga mengisahkan tentang bagaimana, setelah Sriwijaya runtuh, Palembang dikuasai oleh bajak laut hingga 200 tahun lamanya. Kekuasaan para bajak laut baru berakhir setelah Laksamana Cheng Ho, seorang penjelajah Cina beragama Islam, ‘membersihkan’ Palembang dengan bantuan Sultan Demak di Jawa. Sejak saat itu, pengaruh Islam berkembang pesat dan menjadi agama mayoritas hingga saat ini.
2. Jembatan Ampera
Jembatan Ampera terletak di Sungai Musi dan menghubungkan dua kawasan Palembang yang terpisah, yang dikenal dengan sebutan Palembang Ulu dan Ilir. Ia dibangun pada 1962 dan telah menjadi lambang kota Palembang sejak berdirinya. Jika pada siang hari Jembatan Ampera tak berbeda dengan jembatan umumnya, lain halnya jika Anda berkunjung di malam hari. Sejak pukul tujuh malam, kawasan di sekitar kaki jembatan akan berubah menjadi pasar malam. Para pedagang berjualan di sana, mulai dari menjajakan makanan hingga pakaian. Tak hanya itu, beragam hiburan untuk anak-anak juga tersedia, seperti becak yang ukurannya sesuai dengan tubuh anak-anak, mobil-mobilan, hingga kolam-kolam dadakan (terbuat dari plastik) yang berisi ikan-ikan mainan. Kerlap-kerlip lampu jembatan, lampu-lampu para pedagang, serta air mancur di lokasi membuat suasana kian meriah.
3. Pulau Kemaro
Jika Anda mengarungi Sungai Musi ke arah laut sejauh enam kilometer, Anda akan menemukan sebuah delta di sisi kiri sungai. Orang menyebutnya Pulau Kemaro. Di sana Anda akan menemukan satu kuil Buddha bernama Hok Tjing Bio, serta sebuah pagoda sembilan tingkat yang menjulang tinggi sejauh puluhan meter. Di pulau ini juga bersemayam seorang putri Palembang, Siti Fatimah. Menurut cerita rakyat, putri tersebut akan dinikahkan dengan seorang anak raja Cina, Tan Bun An. Keduanya meninggal tenggelam di laut, dan kuil di Pulau Kemaro dibangun untuk mengenang mereka.
4. Mie Celor
Salah satu kekayaan kuliner Palembang yang tak banyak dikenal orang adalah mie celor. Secara fisik, mie yang digunakan dalam mie celor lebih tebal dari mie umumnya - meski tak sampai setebal udon. Akan tetapi, rahasia kelezatan mie celor justru terletak pada campuran kuah santan dan kaldu udang kering yang memberikan rasa gurih pada hidangan. Selain itu, citarasanya juga diperkaya dengan irisan telur rebus, seledri, daun bawang dan bawang goreng, serta toge. Tambahkan kerupuk untuk menyempurnakan santapan Anda. Mie celor paling populer di Palembang terletak di Pasar 26 Palembang Ilir.
5. Pempek
Makanan yang satu ini memang melekat erat dengan kota Palembang. Ia selalu menjadi buruan pecinta kuliner yang berkunjung ke sana, dan menjadi oleh-oleh wajib ketika pulang dari Palembang. Pun demikian, tentu saja tak semua pempek yang dijual di sana berkualitas prima. Di antara sekian banyak penjual pempek, beberapa merek seperti Pempek Pak Raden, Tinje, dan Pempek Candy patut dipertimbangkan.
Sumber : http://www.readersdigest.co.id/travel/destinasi/5.hal.yang.mesti.dicoba.di.palembang/006/001/99