Jika Anda mengira kota Makassar hanya memiliki pantai Losari atau Fort Rotterdam saja maka Anda salah, kota yang terkenal dengan hawanya yang panas ini ternyata menyimpan pulau-pulau indah yang berada di selat Makassar. Dari 12 pulau yang masuk ke dalam wilayah kota Makassar, pulau Lanjukang merupakan yang terjauh dengan jarak sekitar 40 km dari kota Makassar. Pulau ini kadang disebut juga pulau Lanyukang atau Laccukang, konon nama itu berawal dari kata "lanjutkan" dimana pulau ini sering dijadikan tempat istirahat sementara para nelayan sebelum berlayar atau pulang menangkap ikan.
Bentuk pulau ini memanjang dari barat daya ke timur laut, dengan luas mencapai kurang lebih 6 ha. Vegetasi di pulau ini cukup padat terutama didominasi oleh pohon pinus dan pohon kelapa serta pohon pisang dibagian tengah pulau. Jadi tidak usah takut kepanasan jika anda berkunjung ke pulau cantik ini. Di sisi timur pulau anda akan menemukan hamparan pantai membentang luas & cukup panjang dengan pasir pantai putih bersih yang indah. Pulau lanjukang adalah salah satu pulau yang memiliki pantai paling indah di kepulauan Spermonde.
Dari pantainya yang menawan kita bisa menikmati pemandangan laut berwarna biru toska sejauh mata memandang, itu indah sekali. Anda bisa menikmati semua keindahan ciptaan Tuhan itu dengan suasana pulau yang tenang dan sunyi, hanya ditemani suara deburan ombak dan sapuan angin laut sepoi-sepoi yang menyegarkan. Ahh indahnya hidup ini!
Jangan puas hanya sampai di situ, di bawah air lautnya anda akan menemukan keunikan lain dari pulau ini. Sambil berenang anda bisa menikmati pemandangan bawah laut pulau Lanjukang. Terumbu karang pulau Lanjukang masih cukup baik namun tidak terlalu istimewa, ikan-ikan dan binatang laut lainnya tidak terlalu banyak. Perairan di sisi barat pulau sangat dangkal dengan kedalaman kurang lebih hanya satu meter dengan terumbu karang tidak terlalu variatif didominasi oleh staghorn coral. Sebaiknya anda berhati-hati jika snorkeling di spot ini, selain agar anda tidak terluka karena gesekan dengan karang tentunya untuk menjaga kelestarian terumbu karang dari gangguan tak sengaja yang kita buat.
Di perairan sebelah timur pulau dengan kedalaman 4 sampai 5 meter anda akan menemukan terumbu karang yang lebih variatif, namun anda perlu berenang sedikit lebih jauh untuk mencapai lokasi ini. Terlepas dari kondisi terumbu karangnya yang tidak terlalu bagus, saya dan teman-teman tetap asik menikmatinya. Sesekali saya menemukan biota laut yang aneh, anemon dengan warna warni ikan badutnya, lion fish, gerombolan ikan-ikan karang yang berenang kesana-kemari dan lain sebagainya.
Di pulau ini terdapat kurang lebih 15 kepala keluarga dengan jumlah penduduk sekitar 50 orang. Sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Mereka menjual ikan hasil tangkapan ke Makassar dengan biaya transportasi yang cukup mahal. Beberapa diantaranya menangkap dan menternakan kelomang untuk mendapat tambahan penghasilan. Ada yang unik dengan penduduk pulau Lanjukang yaitu beberapa diantaranya memiliki fisik yang sedikit berbeda, yaitu tinggi badan di bawah rata-rata, punggung bungkuk dan rambut yang jarang. Konon hal itu terjadi karena dulu mereka menikah hanya dengan sesama penghuni pulau. Terlepas dari semua itu, mereka adalah teman yang ramah dan asyik diajak berbicara.
Penduduk pulau Lanjukang hidup sederhana di pulau yang juga sederhana ini. Di sini fasilitas umum masih sangat terbatas, belum ada fasilitas pendidikan maupun kesehatan di pulau ini. Saya senang ketika melihat sebuah Mesjid semi permanen berdiri diantara rumah penduduk, ketika waktu magrib tiba beberapa bapak-bapak datang untuk sholat berjamaah. Di tengah-tengah pulau terdapat sebuah sumur air payau dan beberapa toilet umum untuk kebutuhan sehari-hari penduduk.
Instalasi listrik masih sangat terbatas hanya menggunakan generator yang beroperasi dari jam 6 sampai jam 9 malam setiap harinya. Pulau Lanjukang gelap gulita saat malam, kontras dengan keadaan kota Makassar yang gemerlap oleh lampu-lampu kota. Mungkin sebaiknya pulau ini tetap begitu agar keindahannya tetap terjaga dan tidak terkotori. Namun saya harap pulau Lanjukang tidak hanya menjadi surga bagi para pelancong yang datang, tapi juga bagi para penduduknya yang sederhana itu.
Bagaimanan untuk ke pulau Lanjukang?
Biasanya teman-teman dari Makassar berangkat dari pelabuhan Paotere, Makassar. Akses ke sana hanya bisa melalui laut namun tidak ada kapal reguler kesana. Oleh karena itu kita harus menyewa kapal kayu yang muat sampai 30 orang dengan harga sekitar kurang lebih 1,5 jutaan untuk pulang pergi. Perjalanan dari pelabuhan paotere sampai pulau Lanjukang kurang lebih ditempuh selama 3 jam.
Berikut beberapa tips dari saya jika anda tertarik mengunjungi pulau Lanjukang :
- Karena waktu tempuh cukup lama, idealnya untuk menikmati sepenuhnya pulau Lanjukang kita harus menginap semalam. Anda bisa camping di pantai atau menginap di rumah warga.
- Bawalah perlengkapan pribadi, peralatan snorkeling, camping dan memasak. Jangan lupa juga membawa bahan makanan seperti beras, mie instan, air minum dan lain sebagainya.
- Booking kapal di puelabuhan paotere sehari sebelum berangkat dan jangan lupa untuk menawar, tidak ada harga pasti sehingga bisa saja anda mendapat harga yang lebih murah ataupun yang lebih mahal.
- Ajak teman, akan semakin asik bila anda mengajak banyak teman. Selain itu anda bisa sharing ongkos kapal dan biaya lainnya.
- (Optional) Membawa bahan makanan lebih untuk disumbangkan ke warga. Akan lebih baik lagi jika anda menyumbang buku-buku dan pakaian bekas yang masih layak pakai.
Sumber : http://sodventure.blogspot.com/2013/07/pulau-lanjukang-surga-di-ujung-kota.html