Pulau Kambangan, yang berstatus sebagai cagar alam, selain sering digunakan untuk latihan militer, juga merupakan habitat bagi pohon-pohon langka, namun banyak yang telah ditebang secara liar. Saat ini yang tersisa kebanyakan adalah tumbuhan perdu, nipah, dan belukar. Kayu plahlar (Dipterocarpus litoralis) yang hanya dapat ditemukan di pulau ini banyak dicuri karena setelah dikeringkan, mempunyai kualitas yang setara dengan kayu meranti dari Kalimantan.
Secara tradisional, penerus dinasti Kesultanan Mataram sering melakukan ritual di pulau ini dan menjadikannya sebagai "hutan ritual". Di bagian barat pulau, di sebuah gua yang terletak di areal hutan bakau, ada semacam prasasti peninggalan zaman VOC. Di ujung timur, di atas bukit karang, berdiri mercu suar Cimiring dan benteng kecil peninggalan Portugis. Berbagai macam tumbuhan khas ritual budaya Jawa ditanam di sini. Nusa Kambangan tercatat sebagai pertahanan terakhir dari tumbuhan wijayakusuma yang sejati.
Dari sinilah nama pulau ini berasal: Nusa Kembangan, yang berarti "pulau bunga-bungaan".
Istilah "Penjara Nusakambangan" adalah sebuah kerancuan dalam pengertian khalayak ramai.
Karena Tidak ada satupun nama penjara atau Lapas yang ada di Indonesia ini yang bernama demikian. Di Nusa Kambangan berdiri beberapa lembaga pemasyarakatan (Lapas atau LP) bertingkat keamanan tinggi di Indonesia.
Semula terdapat sembilan LP di Nusa Kambangan (untuk narapidana dan tahanan politik),
namun kini yang masih beroperasi hanya tinggal empat, yaitu LP Batu (dibangun 1925), LP Besi (dibangun 1929), LP Kembang Kuning (tahun 1950), dan LP Permisan (tertua, dibangun 1908).
Lima lainnya, yaitu Nirbaya, Karang Tengah, Limus Buntu, Karang Anyar, dan Gleger, telah ditutup. namun sekarang sudah dibangun untuk penjara khusus narkoba dan penjara terbuka serta penjara super maksimum security.
Wilayah selatan pulau menghadap langsung ke Samudera Hindia dengan pantai berkarangnya dan ombak besar. Wilayah utara menghadap Cilacap dan dikelilingi kampung-kampung nelayan sepanjang hutan bakau, antara lain Kampung Laut dan Jojog.
Penghuni pulau hanya para narapidana dan pegawai LP beserta keluarganya, di bawah pengawasan Departemen Kehakiman dan Pemda Cilacap. Keluar-masuk pulau ini harus memiliki izin khusus dengan prosedur tertentu. Anak-anak para pegawai bersekolah di SD yang tersedia di dalam pulau. Untuk meneruskan ke tingkat lanjutan (SMP, SMU, atau perguruan tinggi), mereka harus bersekolah di Cilacap atau kota lainnya di Pulau Jawa.
Dan MEnurut Mitos / dongeng yang ada, Nusakambangan, jaman dahulunya adalah sebuah perahu, dan sewaktu - waktu entah kapan bisa tenggelam ke dalam laut. dan menurut cerita jaman dahulu (dari nenek moyang), Nusakambangan akan tenggelam jika sebuah "Pisang" dibeli dengan "Uang emas". hingga akhirnya nusakambangan menjadi sebuah pasar yang sangat rame. namun itu hanya sebuah dongeng, tapi jika melihat perputaran jaman, bukan hal yang tak mungkin semua itu terjadi, karna semua memang bisa dibeli di negara Indonesia.
Diambil dari Wikipedia