Saat ini Surabaya telah memiliki museum baru, yaitu Museum Surabaya yang baru saja diresmikan pada 3 Mei 2015 oleh Ibu Tri Rismaharini selaku Wali Kota Surabaya. Museum ini jadi destinasi wisata baru bagi para pelancong yang wajib untuk dikunjungi, sebab di dalamnya berisi ribuan artefak dan barang-barang bersejarah milik Kota Surabaya yang ada di masa lalu. Berbeda dengan Museum Tugu Pahlawan atau Museum House of Sampoerna, museum ini mengisahkan tentang Kota Surabaya sepenuhnya.
Museum Surabaya terletak di lantai dasar bekas Gedung Siola (Cagar Budaya) di Jalan Tunjungan. Ibu Risma mengatakan bahwa museum ini merupakan media edukasi untuk masyarakat Surabaya, terutama yang ingin mengetahui berbagai sejarah yang pernah ada di kota pahlawan tersebut. Museum ini berisi semua hal tentang Kota Surabaya di masa lalu. Ia menilai bahwa mungkin banyak warga yang masih belum mengerti mengenai sejarah atau benda-benda antik tersebut. Padahal benda-benda tersebut merupakan bagian dari perjalanan pembangunan Kota Surabaya. Museum ini menampilkan sebuah perpaduan masa lalu dan masa kini yang ada di Kota Surabaya.
Gedung Siola berlantai tiga itu kini telah disulap menjadi lebih bersih. Sebelum masuk ke dalam museum, Anda akan menjumpai kereta kuno yang dipamerkan di samping gedung. Di dalam Museum Surabaya ada berbagai macam koleksi benda-benda bersejarah meliputi dua buah meriam kuno, foto seluruh wali kota Surabaya yang pernah menjabat, bemo (becak motor) yang terkenal sebagai alat transportasi tahun 1970-an, becak, mata uang kuno, piano, bangku sekolah mesin ketik, peralatan pemadam kebakaran, alat kesehatan, piala serta tropi penghargaan yang diperoleh Kota Surabaya, furnitur, berbagai macam baju dinas dari segala profesi, peta Surabaya, komputer server, alat komunikasi, buku catatan kelahiran warga Surabaya, buku catatan perkawinan warga Surabaya, hingga buku catatan pemakaman warga Surabaya yang ada di Makam Kembang Kuning Surabaya.
Koleksi benda-benda historis yang ada merupakan sumbangan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Beberapa dinas menyumbangkan benda historis yang mereka miliki untuk dipajang di Museum Surabaya ini. Misalnya, Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) yang menyumbangkan pakaian lengkap para petugas PMK mulai dari zaman Belanda, Jepang, awal kemerdekaan, sampai sekarang. Pakaian tersebut lengkap dari topi sampai sepatu. Selain itu, beberapa benda seperti lonceng tanda terjadinya kebakaran dan alat penyemprot juga turut dipajang museum ini.
Dinas Perhubungan (Dishub) juga ikut menyumbang benda-benda historis miliknya menjadi koleksi Museum Surabaya. Benda-benda antik itu seperti komputer server yang dulu digunakan untuk operasional Area Traffic Control System (ATCS). Kemudian Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) memberikan dua mesin proporsi manual yang dulu digunakan sebagi alat pengesahan karcis maupun retribusi oleh Pemkot Surabaya.
Memang saat ini koleksi yang ada di Museum Surabaya belum sempurna, namun Pemerintah Kota Surabaya akan terus berupaya untuk menambah koleksinya lagi. Selain area etalase benda-benda bersejarah, di Museum Surabaya juga ada panggung live performance dari para seniman, area makanan khas Surabaya, sentra usaha kecil menengah (UKM), hingga pameran lukisan. Selain itu juga ada pelayanan masyarakat yang dibuka mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB. Pelayanan tersebut meliputi BKPM, DPBT, serta Dispendukcapil. Museum ini dibuka untuk umum. Bagi pengunjung yang ingin memasuki Museum Surabaya tidak dipungut biaya sama sekali. Pengunjung hanya akan disuruh petugas untuk mengisi data diri di buku catatan yang telah disediakan.
Sumber : http://ulinulin.com/news/tempat-wisata-museum-surabaya-melihat-surabaya-tempo-dulu