Kota Tembilahan yang lebih dikenal dengan Kota seribu parit adalah Ibu Kota dari Kabupaten Indragiri hilir salah satu kabupaten di provinsi Riau. Berdasarkan aspek geomorfologi, Kabupaten Indragiri Hilir merupakan dataran rendah yang memanjang dari barat laut ke tenggara dan selatan. Karena Kabupaten Indragiri Hilir sebagain besar terletak didataran rendah atau daerah pesisir timur, maka tentu daerah ini merupakan daerah rawa (gambut) yang beriklim tropis basah. Jumlah curah hujan di daerah ini rata-rata perbulan berkisar antara 132 mm - 140 mm dengan jumlah hujan per bulan berkisar antara 11 - 14 hari dimana jumlah hari hujan terbesar terjadi pada bulan September - Desember.
Berbicara masalah transportasi, tembilahan didominasi oleh transportasi laut. Hal ini dikarenakan letak geografis berupa daerah kepulauan dan tentunya sebagai alat penghubung berupa jembatan atau alat transportasi laut misalnya : perahu, kapal, pancong (alat transportasi laut sejenis speed boat) pompong(alat transportasi laut sejenis perahu bermesin diesel) dsb. Sungguh menyenangkan bukan? bagi anda yang suka dengan suasana sejuk didaerah laut / pantai. Namun bagi anda yang masuk dalam kategori phobia laut, anda akan direpotkan dengan pengalaman muntah atau pusing ketika memakai transportasi laut ketika bepergian.
Selain itu dikota yang khas dengan parit sebagai pembatas wilayah dan dihubungkan dengan jembatan sehingga perbatasan antar wilayah dikenal dengan istilah semisal parit 1 jembatan 1 atau jembatan 2, parit 2 dst. Dikarenakan jembatan bukan hanya sebagai penghubung antar wilayah tapi juga bisa dijadikan sebagai wisata alternative menikmati indahnya sungai panjang yang terhampar dari hulu ke hilir. Dan dimalam harinya anda bisa menemukan objek wisata alternative lainnya yakni “Pasar Jongkok”. Di pasar jongkok, anda bisa menemukan berbagai barang luar yang hight quality but low price atau barang impor (second) dijual dengan harga obral. Wah wah wah,.. ini cukup memuaskan bagi anda yang suka shoping barang-barang berkualitas dengan budget yang terbatas.
Dari sisi kuliner, tembilahan tidak kalah dengan kota-kota lainya yang memajang hasil olahan kuliner menjadi salah satu icon kebanggan yang patut menjadi daya tarik pengunjung wisatawan local maupun manca Negara. Hanya saja simbolisasi dari olahan kuliner yang ada, tidak cukup menjadi perhatian untuk dikembangkan kearah yang lebih serius. Olahan-olahan kuliner yang ada hanya dapat kita temukan dari kebiasaan warga masyarakat jika menyambut datangnya hari special. Sangat disayangkan, seandainya pemerintah bisa lebih serius mengembangkan hingga bisa membakukan merk agar dapat dikenal oleh banyak.
Sumber : http://aku-yandi.blogspot.com/