DIBALIK NAMA DAN SEJARAH LUBANG BUAYA


Lubang Buaya adalah sebuah tempat di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur. Lubang Buaya terdiri dari dua kosakata, yakni Lubang dan Buaya. Lubang yang berarti lekuk di tanah dan lain-lain, sementara Buaya adalah binatang berdarah dingin yg merangkak (reptilia) bertubuh besar dan berkulit keras, bernapas dengang paru-paru, hidup di air (sungai, laut).

Lubang atau sumur tempat tujuh pahlawan revolusi dibuang yang terdapat di Kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. Foto : Wikipedia

Nama Lubang Buaya sendiri berasal dari sebuah legenda yang menyatakan bahwa ada buaya-buaya putih di sungai yang terletak di dekat kawasan itu. Nama Lubang Buaya juga identik dengan adanya sebuah lubang atau sumur yang menjadi tempat pembuangan tujuh pahlawan revolusi yang dilakukan oleh Gerakan 30 September pada tahun 1965 atau yang dikenal G 30S PKI.  

"Menurut cerita orang sini (Lubang Buaya), disini banyak lubang buaya yang isinya buaya putih. Makanya diberi nama Lubang Buaya. Ditambah disini ada sumur atau lubang tempat tragedi G 30S PKI. Tapi itu bukan jadi nama awal tempat ini," jelas Suratman, salah seorang penduduk disekitar Lubang Buaya.

Di era G30S Lubang Buaya dijadikan pusat pelatihan milik PKI, dimana tujuan dari Aidit dkk untuk menggantikan Pancasila dengan Komunis. Namun PKI mampu diberantas oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada tanggal 30 September 1965 dibawah komando Mayjen Soeharto, dan sehari kemudian pada 1 Oktober 1965 dijadikan sebagi hari kesaktian Pancasila, dan selalu diadakan upacara setiap tanggal tersebut sampai saat ini.

Kini untuk mengenang itu semua di wilayah tersebut terdapat Monumen Pancasila Sakti, yang mana didalamnya menggambarkan hasil perjuangan para pahlawan revolusi kala memberantas PKI. Dalam monumen tersebut terdapat diorama pemberantasan PKI serta sumur atau lubang tempat tujuh pahlawan revolusi dibuang, mereka ialah :  
1.       Ahmad Yani, Jend. Anumerta
2.       Donald Ifak Panjaitan, Mayjen. Anumerta
3.       M.T. Haryono, Letjen. Anumerta
4.       Piere Tendean, Kapten CZI Anumerta
5.       Siswono Parman, Letjen. Anumerta
6.       Suprapto, Letjen. Anumerta
7.       Sutoyo Siswomiharjo, Mayjen. Anumerta

Selain itu, mengenang jasa para pahlawan tersebut, kini dibangun patung tujuh pahlawan yang dibelakangnya terdapat patung elang yang cukup besar.

Selain itu juga terdapat rumah yang di dalamnya ketujuh pahlawan revolusi disiksa dan dibunuh. Untuk memberi gambaran jelas para pengunjungnya, maka disana juga disimpan mobil yang digunakan untuk mengangkut jenasah tujuh pahlawan revolusi yang dibunuh PKI.
Secara spesifik, sumur Lubang Buaya terletak di Kelurahn Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. 

sumber