Jangan bilang liburan ke Bali jika tidak belanja. Dan tidak ada surga belanja grosiran terbaik di wilayah Badung Denpasar, kecuali di Pasar Kumbasari.
Semua ada disini, sebut saja mulai dari aneka pakaian jadi, pernak pernik asli Bali dan juga Lombok yang layak ditenteng pulang dikantong celana, hingga patung raksasa setinggi dua meter lebih. Semua ada, dan semua “miring, boleh tawar menawar. Belanja di Bali tidak bisa dibilang “mati angin”. Jangan sedih jika uang disaku hanya paspasan, pengen beli oleh oleh di Kuta-Legian, tapi harganya bikin mata mendelik.
Garis area Kuta dan Legian memang terkenal sebagai pusat wisata terbesar disana, dan sudah tentu galeri kecil, toko-toko serta shopping mall menjamur disana. Harganya menyundul langit, disini uang cepat terkuras habis dan cuma mendapatkan satu dua item oleh oleh yang tidak seberapa. Banyak yang tidak tau, bahwa sesungguhnya, banyak galeri dan toko di Kuta-Legian-Seminyak membeli barang kerajinannya di Pasar Kumbasari, lalu dijual lagi dengan harga lebih mahal. Naiknya bisa sampai 100-200% dari harga grosiran.
Terletak di jalan Sulawesi adalah rangkaian pasar Inpres yang berdampingan dalam kompleks Pasar Badung. Jika dari Kuta naik ranmor, ambil jalan Imam Bonjol terus menuju arah Denpasar, jarak tempuhnya tidak jauh, cuma sekitar 7 km. Sebagai pasar Inpres, separuh lebih isinya menjual kebutuhan sehari hari penduduk setempat, sedangkan sisanya diisi pedagang yang menjual barang kerajinan atau pernak pernik khas Bali dan Lombok yang cocok sebagai barang oleh oleh. Beberapa kios malahan menjual barang barang kebutuhan upacara adat Bali, seperti ukiran banten (tempat sesaji), wadah besek anyaman rotan, payung, dll.
Ada standing-lamp dari kayu bulat dengan tutup tudungnya dibuat dari kulit kerbau tebal. Lampu setinggi 1,4 m ini dibanderol harga 160 ribu sebuah. Pernah mencari lampu yang sama serupa di daerah sekitar jalan besar Kuta-Legian-Seminyak dan harganya digetok 700 rebu perak. Masih dengan lampu yg sama, disatu toko di jalan kecil Double Six, Seminyak, harganya sekitar 500 rebu sebuah. Sekedar mengingat, jaman dulu, sekitar 10 tahun silam, jalan kecil di Double Six ini dikenal sebagai pusat belanja murah harga grosiran, rupanya sekarang sudah tidak lagi. Harganya sama tingginya dengan area di Kuta-Legian.
Begitu banyaknya isi dan keragaman kerajinan yang dijual, membuat godaan tanpa henti.