1. KALINDAQDAQ
Dalam masyarakat mandar terdapat tradisi yang sangat unik. Sejak dahulu kala, menelisik keunikan tradisi mandar, salah satunya tercermin pada kegemaran penduduknya yang bila berinteraksi dengan sesama, senang menggunakan perumpamaan ketika hendak menyampaikan keinginannya dan bahkan sering juga di lantunkan dalam acara kegiatan mappatammaq/to messawe. Yang dimana berupa sindiran – sindiran yang bisa membuat para setiap to messawe tersipu malu dengan mendengar lantunan kalindaqdaq. Kalindaqdaq ini terkadang bernuansa sebuah puisi, rayuan kepada wanita, dan bahkan terkadang juga berisikan motivasi atau semangat kepada pejuang ketika dalam masa masa perjuangan di jaman perebutan kekuasaan atau wilayah kerajaan para raja – raja di mandar.
2. SAYYANG PATTU’DU
Ia berupa seekor kuda yang menari turut sebuah irama yang di perdengarkan dalam acara, seperti acara Khataman Qur’an(mappatammaq), acara pernikahan (tokaweng),dll. Sayyang pattu’du (kuda menari), begitulah masyarakat suku mandar menyebut acara yang diadakan dalam rangka untuk mensyukuri anak – anak yang khatam (tamat) Al – Qur’an. Bagi warga suku mandar, tamatnya anak –anak mereka membaca 30 jus Al – Qur’an merupakan sesuatu yang sangat istimewa, sehingga perlu disyukuri secara khusus dengan mengadakan pesta adat sayyang pattu’du. Pesta ini diadakan sekali setahun, bertepatan dengan bulan Maulid/Rabiul awwal ( kalender hijriyah).pesta tersebut menampilkan atraksi kuda berhias yang menari sembari ditunggangi anak – anak yang mengikuti acara tersebut. Bagi masyarakat mandar, khatam Al – qur’an dan acara adat sayyang pattu’du memiliki pertalian erat antara satu dengan yang lainnya. Acara ini tetap mereka lestarikan dengan baik, bahkan masyarakat suku mandar yang berdiam di luar sulawesi barat dengan sukarela akan kembali ke kampung halamannya demi mengikuti acara tersebut.
3. SOKKOL LEMEAJU
Sokkol lameaju merupakan sebuah makanan khas masyarakat suku mandar. Sokkol lameaju ini biasanya dibuat ketika masyarakat mandar lagi mengadakan acara keluarga,bahkan juga dalam keseharian ketika lagi dalam kesulitan mendapatkan beras. Bahan yang digunakan dalam membuat sokkol lameaju tersebut yaitu: lameaju/ubi.kacang ijo,kelapa. Dan cara pembuatannya sangat simpel.ubinya diparut kemudian di kukus bersama dengan kacang ijonya dan diberikan kelapa parut sedikit kemudian di kasi sedikit garam biar terasa nikmat rasa asinnya. Sokkol lameaju ini sangat bermanfaat kepada orang yang mempunyai penyakit gula dan juga sebagai pengganti beras.
4. PERAHU SANDEQ
Suku Mandar memiliki sebuah model perahu khas yang menjadi ciri mereka sendiri. Namanya adalah perahu Sandeq. Biasanya mereka menggunakannya dalam kegiatan sebagai nelayan. Dan saat ini Sandeq banyak digunakan untuk kegiatan balapan dalam event – event tertentu saja, seperti dalam perayaan 17 agustus hari kemerdekaan kita. Perahu sandeq ini sangat disukai banyak kalangan dan bahkan banyak menarik simpati para wisatawan asing. Karena perahu ini sangat trdisional dan bahkan bisa mengarungi benua, dan juga perahu sandeq ini tidak menggunakan mesin melainkan hanya menggunakan tenaga angin saja. Sungguh luar biasa. Inilah yang membuat para wisatawan asing tertarik melihat perahu sandek ketika perayaan hari kemerdekaan kita karena keunikannya dalam menaklukkan lautan yang hanya menggunakan tenaga angin saja.
5. LOKA ANJOROI
Loka anjoroi juga merupakan makanan khas suku mandar. Yang dimana makanan tersebut merupakan bisa menjadi pengganti beras ketika masyaraakat dalam masa – masa susahnya mendapatkan beras atau dengan kata lain gagal panen. Loka anjoroi terbuat dari pisang mentah yang di kukus lalu di campur dengan santan kelapa.
6. PARRAWANA/REBANA
Dalam masyarakat Mandar banyak sekali tradisi – tradisi yang sangat unik. Salah satunya tercermin pada kegemaran penduduk masyarakat mandar adalah marrawana atau main rebana. Didalam mempermainkan alat musik tersebut biasanya di mainkan pada saat – saat ada kegiatan pesta perkawinan dan bahkan yang paling populer sekarang ini yaitu adalah di acara mappatammaq/tomissawe. Dimana rawana tersebut dimainkan dengan atraksi kuda berhias yang menari ketika mendengar lantunan suara rawana/rebana tersebut. Inilah keunikan masyarakat kita yang dimana bisa mebuat kuda menari dengan hanya mendengar suara rawana yang telah di mainkan oleh mansyarakat suku mandar
7. JEPA
Jepa merupakan makanan khas mandar yang menjadi pengganti beras ketika masyarakat suku mandar mengalami gagal panen. Jepa juga sangat paling di cari ketika ada seseorang mengalami penyakit gula. Jepa sangat bermanfaat bagi kalangan suku mandar terutama kepada para nelayan mandar yang biasa pergi melaut sampai berbulan – bulan lamanya. Karena jepa bisa bertahan sampai berbulan bulan,sedangkan beras terkadang busuk ketika sudah berbulan – bulan di simpan. sehingga para nelayan mandar sangat mengutamakan jepa ketimbang membawa beras. Jepa ini terbuat dari ubi kayu yang di parut lalu d peras agar airnya biasa keluar semua. Lalu kemudian di olah menjadi makanan dengan dimasak di atas Panjepangan. Panjepangan ini Semacam tanah liat yang di buat khusus menyerupai piring.
Sumber : http://dzulmarz.blogspot.com/2012/07/7-tujuh-tradisi-yang-ada-di-suku-mandar.html