Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam (jurang) yang terletak di jantung kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Lembah ini memanjang dan berkelok dari selatan Ngarai Koto Gadang sampai ke Ngarai Sianok Enam Suku, dan berakhir di Palupuh.Ngarai Sianok terletak di Pusat kota Bukittinggi, membujur dari Selatan Nagari Koto Gadang terus ke Utara, Nagari Sianok Enam Suku dan berakhir di Palupuh dengan panjang 15 km, kedalaman 100 meter dan lebar 200 meter.
Ngarai Sianok atau Lembah Pendiam ini merupakan suatu lembah yang indah, hijau dan subur, didasarnya mengalir sebuah anak sungai yang berliku-liku menelusuri celah-celah tebing yang berwarna-warni dengan latar belakang gunung Merapi dan Singgalang yang menghijau merupakan alam yang mempesona. Keunikan Ngarai ini mudah dicapai, sebuah Ngarai di pusat kota yang tidak ditemui di kota-kota lainnya di dunia. Keindahan alam Ngarai Sianok yang mempesona itu selalu diabadikan oleh wisatawan dengan mengambil foto-foto serta sebagai imajinasi bagi para pelukis. Perjalanan menjelajah dengan melalui jalan setapak di lembah Ngarai merupakan rekreasi yang menarik, bila perjalanan terus keseberang Ngarai dalam waktu 45 menit anda akan sampai di Nagari Koto Gadang sebagai Nagari asal beberapa orang pemimpin bangsa Indonesia antara lain : H.Agus Salim dan Emil Salim.
Jurang ngarai dalamnya sekitar 100 m yang membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m dan merupakan bagian dari patahan yang memisahkan satu wilayah menjadi dua bagian (Patahan Semangko).Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal).
Kendati sebagian dindingnya pernah runtuh akibat gempa pada tahun 2007, Ngarai Sianok masih tetap menarik dan tidak kehilangan daya eksotiknya. Bahkan pada tahun itu juga, Ngarai Sianok ditetapkan sebagai best tourism object (objek wisata terbaik) pada penghargaan Padang Tourism Award (PTA) 2007 di Padang.
Dilembah Ngarai Sianok mengalir Sungai Sianok yang cukup jernih. Sungai tersebut bisa dimanfaatkan untuk kegiatan olah raga seperti kano, arung jeram dan kayak. Sungai ini bermuara di samudera Hindia.
Di tepian sungai masih banyak dijumpai tumbuhan langka seperti bunga rafflesia dan tumbuhan obat-obatan. Sedangkan di dalam hutan di lembah ngarai, terdapat beberapa fauna liar yang masih bisa ditemui, seperti: monyet ekor panjang, siamang,simpai, rusa, babi hutan,macan tutul dan tapir.
Sumber : http://malaladot-com.blogspot.com