
Saat ini keberadaan menara air ini dipergunakan oleh PDAM setempat untuk tempat penampungan air yang selanjutnya di distribusikan kepada masyarakat sekitar kota Magelang dan sekitarnya. Pada dasarnya bangunan ini memang dahulunya dirancang sebagai tempat penampungan untuk mencukupi kebutuhan air bagi warga kota Magelang. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Belanda yang bernama Herman Thomas Karsten dengan mulai pembuatannya pada tahun 1916 dan mulai dioperasikan untuk mencukupi kebutuhan air kota magelang pada tahun 1920. Pembangunan menara air tersebut kebanyakan menggunakan tenaga kerja yang didatangkan dari Sulawesi. Menara air tersebut mampu menampung air sebanyak 1,750 juta liter air dan memilliki tinggi 21,1 meter dengan jumlah pilar sebanyak 32 buah.
Bangunan seluas 395,99 meter persegi ini terbagi dalam beberapa bagian, paling bawah dengan bentuk melingkar dulu dipergunakan sebagai laboratorium, pelayanan pelangga, ruang administrasi dan ruang pengontrol air. Jumlah seluruh ruangan dilantai bawah ini termasuk kamar kecil adalah 16 ruangan. Namun saat ini bagian bawah menara air ini di fungsikan sebagai gudang saja.

Selain itu masih ada ruang hampa yang berfungsi untuk mengatur tekanan air yang dipasok dari mata air Kalegen dan wulung yang ada di Bandongan kabupaten Magelang. Untuk mengontrol dan mendistribusikan ke rumah rumah pelanggan di menara tersebut terdapat 3 mesin pompa yang merupakan buatan Jerman dan Belanda yang telah terpasang sejak bangunan ini dibuat dan berfungsi dengan baik hingga saat ini.

Sumber : http://yogyakarta.panduanwisata.com