WISATA EDUKASI DI KOTA PELAJAR - YOGYAKARTA


Kota Yogyakarta sebagai kota pelajar sangatlah tepat, ini dbuktikan dengan banyaknya minat belajar di Yogyakarta. Seain itu kota ini juga di kenal dengan kota budaya dan juga peranan Yogyakarta dalam perjuangan kemerdekaan bangsa sangatlah besar. Dan masih banyak julukan bagi kota Yogyakarta ini. Di yogyakarta sangat banyak tempat tempat yang mendukung pembelajaran tersebut, berikut kami sajikan beberapa tempat yang dapat membantu anda untuk berwisata sekaligus belajar dan mengenal kota Yogyakarta :

1. Museum Sasana Wiratama atau Monumen Pangeran Diponegoro


Merupakan bukti perjuangan P. Diponegoro melawan penjajah pada tahun 1825 s/d 1830. Museum sendiri mempunyai koleksi 100 buah, berupa berbagai senjata para laskar pangeran Diponegoro, juga alat rumah tangga buatan tahun 1700-an yang terbuat dari kuningan. Bahkan 2 senjata keramat juga tersimpan di tempat ini yaitu Keris dengan lekukan 21 buah yang dinamai Kyai Omyang batan empu jaman Majapahit dan pedang dari Demak. Sedangkan di Pendopo terdapat seperangkat alat Gamelan yang merupakan milik Hamengku Buwono II buatan tahun 1752

Museum ini buka setiap Senin s/d Sabtu pukul 08.00 WIB s/d 13.00 WIB, tiket masuk sukarela, alamat tepatnya berada di Jl. HOS. Cokroaminoto, Tegalrejo TR III/430 Yogyakarta

2. Museum Affandi


Museum Affandi berada di Jalan Solo no. 167, Tepatnya ditepi sungai  gajah wong, Yogyakarta. Di Museum Affandi ini mempunyai 300 koleksi lukisan yang merupakan karya Affandi sendiri. Lukisan Affandi beraliran abstrak dan Affandi sendiri merupakan seniman jempolan yang mempunyai andil besar dalam perkembangan seni rupa di Indonesia, Affandi tergabung  dalam kelompok lima lukis Bandung, dengan dia sebagai pemimpinnya, sebuah kelompok yang bergerak untuk belajar dan bekerjasama bersama membantu sesama pelukis. Lukisan Affandi sendiri terkenal sampai seluruh dunia, mulai dari Eropa, Asia, Afrika dan Amerika. Hasil dari bakat alaminya sekarang bisa anda lihat dan pelajari semuanya di museum Affandi yang dulunya merupakan tempat tinggalnya semasa hidupnya.

3. Taman Pintar


Taman Pintar Yogyakarta merupakan obyek wisata pendidikan keluarga, yang menawarkan fasilitas wahana dari usia pra sekolah sampai usia sekolah menengah keatas. Mulai dari PlayGround, Gedung PAUD, Gedung Oval, Gedung kotak dan Gedumg Memorabilia. Pada masing – masing gedung terdapat wahana pembelajaran yang berbeda- beda, dari Wahana Indonesiaku , Taman bermain, titian sains, titian penemuan, petualangan lingkungan, penjelajahan kecil,  jembatan sains , Teknologi canggih dan Teknologi populer. Taman ini juga ingin mewujudkan moto yang diambil dari filosofi Ki hajar Dewantara, memahami dan mengingat( niteni), Menirukan (Nirokake) dan Mengembangkan ( nambahi).

4. Museum Dewantara Kirti Griya


Museum Dewantara ini merupakan media yang menceritakan kehidupan Ki Hajar Dewantara, Bisa diartikan museum ini sebagai Biografi Beliau, namun tidak dalam bentuk buku atau pun tulisan diatas kertas, tapi melalui foto dan barang – barang yang dipajang dimuseum ini. Dimuseum ini anda akan melihat koleksi buku- buku Ki Hajar Dewantara yang tertata rapi di rak kayu. Selain itu anda akan menemukan karya yang fenomenal, seperti buku yang berjudul “Aik Ik eens Nederlander was” yang artinya Andai Aku Orang Belanda dan “Een Voor Allen maar Ook Allen Voor een” yang artinya satu untuk semua, semua untuk satu. Ada juga karya yang berisi Tangga Nada  Jawa dalam musik Gamelan. Berbagai perlengkapan kerja yang digunakan Ki Hajar Dewantara seperti meja kerja dan kursinya juga masih tertata rapi dimuseum ini. Di harapkan dari museum ini anda bisa memahami  dan mengerti Pendidikan, agar perjuangan Ki Hajar Dewantara tidak sia- sia .

5. Museum Sonobudoyo 


Satu-satunya  museum yang menyimpan beberapa  Koleksi sekaligus adalah Museum Sonobudoyo, hampir ada 10 jenis koleksi museum ini yakni, Koleksi Geologi,, Arkeologi,BIologi,  Etnografi, Historika Numismatika, Filologika, Keramologika, senirupa dan teknologi.  Museum ini terbagi menjadi 2 unit yakni  unit satu terletak Jl. Trikora No. 6 yakni disebelah utara Alun- alun  utara  dan unit 2 berada di ndalem condrokiranan  wijilan. Museum ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII pada tahun 1935, setalah melalui proses yang panjang. Sedangkan pengagas Museum ini adalah sebuah yayasan yang bergerak dalam bidangKebudayaan Jaawa, Bali, dan Lombok yang bernama Java Institut

6. Museum Bahari


Museum bahari Yogyakarta berada di jalan RE Martadinata no.69 , Wirobrajan, Yogyakarta. Museum bahari Yogyakarta diprakarsai oleh Bapak Laksamana TNi Yosafat Didik Heru Purnomo karena kecintannya terhadap laut, beliau prihatin kepada generasi muda yang sedikit tahu tentang wawasan kelautan, demi itu semua beliau rela rumahanya sendiri diberikan untuk museum bahari ini, beliau berharap dengan adanya museum  ini generasi muda lebih tertarik dan bisa belajar banyak tentang kelautan. Bagi anda yang sedang belibur di kota Yogyakarta inilah tempat yang harus anda kunjungi untuk menunjukan kepedulian terhadap laut, karena dimuseum ini anda bisa mendapatkan banyak hal tentang kelautan lengkap dengan pengetahuan koleksi yang bisa anda jadikan pengetahuan baru tentang kelautan.

7.  Museum Dharma wiratama (Museum TNI AD)


Museum TNI Angkatan Darat, Dharma Wiratama yang terletak di Jl. Jend. Sudirman No. 75 Yogyakarta, merupakan bagian dari Dinas Sejarah Angkatan Darat dari hasil validasi dari Dinas Pembinaan Mental Angkatan Darat pada tanggal 5 Nopember 2008.Perintisan ini dimulai sejak tahun 1956 oleh Disjarahad yang dulunya bernama SMAD (Sejarah Militer Angkatan Darat). Museum ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada generasi penerus tentang sejarah TNI AD dan mewariskan nilai nilai perjuangan para pahlawan bangsa.Sejarah berdirinya museum ini merupakan rangkaian dari kerja dari biro museum yang dibentuk dalam lingkungan SMAD

8.  Museum Dirgantara (Museum TNI AU)


Lokasi Museum berada di Jl. Kolonel Sugiyono komplek Landasan Udara Adisutjipto Yogyakarta, 10 km kearah timur dari pusat kota atau sebelah timur jembatan laying janti. Museum ini lebih dikenal dengan nama Museum Dirgantara. Museum ini menempati area seluas kurang lebih 5 Ha dengan luas bangunan sebesar 7.600 m2. Museum ini merupakan museum terbesar dan paling lengkap koleksinya yang mengiungkap sejarah keberadaan TNI AU di Indonesia.

Museum ini awal mulanya berada di Markas Komando Udara V, di Jl. Tanah Abang  Bukit Jakarta dan telah diresmikan pada tanggal 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara Roesmin Noerjadin, namun menilik Yogyakarta mempunyai peranan begitu penting terhadap perkembangan TNI AU terlebih menjadi pusat latihan bagi para taruna Akademi Udara atau kawah candradimuka maka Museum Pusat TNI AU ini dipindahkan ke Yogyakarta digabung dengan Museum Ksatrian  AAU (Akadewmi Angkatan Udara).  Dan pada tanggal 29 juni 1978 bertepatan dengan Peringatan Hari Bhakti TNI AU Museum ini diresmikan oleh Marsekal Ashadi Tjahjadi menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.

9.  Museum Geoteknologi mineral


Museum geoteknologi mineral terletak di Jalan Babarsari no.2, Yogyakarta. Museum ini diresmikan pada tanggal  21 Februari 1988 oleh Menhankam RI Jendral (purn) Poniman.  Dimana sebagian koleksinya merupakan buah tangan dari Dosen- dosen UPN yang diharuskan membawa buah tangan setiap pulang dari lapangan darimanapun berada. Museum geoteknologi sangat menarik untuk dikunjungi karena barang koleksinya yang cukup menakjubkan. Jadikan museum geoteknologi ini sebagai media untuk pembelajaran anda dalam ilmu kebumian, geologi, pertambangan, fosil, aktivitas gunung merapi, aktivitas kegempaan, gambar dan replika kerangka, semua itu bisa anda dapatkan dimuseum ini. Museum geoteknologi mineral  ini dibagi menjadi tiga ruangan, masing- masing ruangan memiliki cerita yang berbeda – beda dalam koleksinya

10.   Museum perjuangan


Museum perjuangan yogyakarta terletak di jalan Kolonel Sugiyono no. 24, museum yang menyimpan kenangan bangsa- bangsa Indonesia mulai dari senjata yang dahulu digunakan untuk perang sampai replika pejuang- pejuang bangsa ini. museum yang didirikan pada tahun 20 Mei 1985 dan diprakarsai oleh Sri Sultan Hamengku buwono IX bertujuan untuk mengingatkan kepada generasi penerus agar selalu ingat kepada sejarah, semangat dan perjuangan bangsa ini. namun sayang sekali museum ini masih sepi pengunjung, hanya waktu libur banyak wisatawan yang datang ke museum ini. Jadikan museum perjuangan ini sebagai media untuk mendidik anak – anak anda agar tahu dan tidak lupa perjuangan bangsa Indonesia.

11.   Museum Biologi UGM


Museum Biologi UGM terletak di Jalan Sultan Agung no. 22, Kecamtan Mergangsan, Yogyakarta. Museum ini dibangun dan didirikan sebagai media pembelajaran alam dengan kurang lebih sudah mencapai koleksi  4.000 spesies. Terdiri dari spesimen hewan dan tumbuhan dalam bentuk awetan kering dan basah, serta fosil yang terdapat dari berbagai daerah diIndonesia dan beberapa dari luar Negeri. Museum ini dikelola oleh Falkutas Biologi UGM dan diresmikan pada tahun 1969, sebagai media pembelajaran untuk dosen , guru, pelajar , mahasiswa dan umum. Museum yang mengkhususkan pada koleksi flora dan fauna yang diawetkan, menjadikan museum ini merupakan satu- satunya di Yogyakarta bahkan di Indonesia yang menyajikan dan menampilkan koleksi seperti ini. Museum ini dibagi menjadi delapan ruangan dengan  setiap ruangan mempunyai koleksi dan keistimewannya yang berbeda- beda.

12.   Museum Pendidikan Indonesia (MPI)


Museum Pendidikan Indonesia berada di berada di kompleks Universitas Negeri Yogyakarta, di jalan Colombo no. 1, Karangmalang, Depok, Sleman Yogyakarta. Untuk menuju ketempat ini, anda bisa menggunakan bus umum dari terminal Giwangan dengan bus  jalur 7, untuk Transjogja jalur 1B, sedangkan kalau dari arah Terminal Jombor, untuk Transjoga jalur 2A dan 2B, serta angkutan umum yang melewati jalan Gejayan dan jalan Colombo.  Museum ini didirikan bertujuan sebagai sumber pendidikan dan wisata edukatif, Anda bisa berwisata sambil belajar. Museum Pendidikan Indonesia di resmikan oleh Gubernur Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 2008. Anda akan dimanjakan dengan berbagai koleksi yang menggambarkan pendidikan Indonesia, juga berbagai alat dan bahan pendidikan yang  yang berkembang dari tahun- ketahun. Museum ini terdiri dari 4 ruang utama, dengan disetiap ruanganya menceritakan hal- hal yang berbeda.

13.   Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman


Museum ini merupakan sebuah biografi beliau sejak masa kecil di Purwokerto sampai wafat dan dimakamkan di makam pahlawan semaki, Yogyakarta. Rumah yang sebelumnya menjadi museum Pusat TNI AD ini diresmikan menjadi Museum Sasmitaloka Pangsar Sudirman pada Tanggal 30 Agustus 1982, dengan mempunyai 14 ruangan, yang disetiap ruangannya adalah cerita yang disusun secara kronologis tentang kehidupan dan perjuangan beliau. Anda akan mendapatkan pelajaran banyak tentang Jendral Sudirman dimuseum ini lengkap dengan benda – benda peninggalan beliau.

14.  Museum Anak Kolong Tangga


Museum ini sendiri didirikan oleh Rudi Corens yang merupakan seniman keturunan Belgia. Rudi Coren mendirikan museum ini karena keprihatinannya karena masyarakat Indonesia yang melupakan budaya sendiri, khususnya terhadap permainan tradisional asli Indonesia, dan akhirnya pada tanggal 2 Februari 2008 museum ini diresmikan. Museum ini juga bertujuan sebagai media pembelajaran bagi anak- anak agar lebih mengerti tentang budaya Indonesia sendiri. Bagi anda yang sedang datang berwisata ke Yogyakarta tidak ada salahnya mengajak putra dan putri anda untuk datang kemuseum anak kolong tangga, anak- anak anda akan dimanjakan dengan berbagai koleksi mainan tradisional asli Indonesia dan berbagai macam komik, poster dan koleksi lainnya yang berasal dari lima benua.

15.  Benteng Vredeburg


Benteng Vredeburg terletak di Jl. A Yani No. 6, persis didepan Gedung Agung atau utara titik nol kilometer. Bangunan ini dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1760, atas permintaan pemerintahan Belanda yakni, Nicolas Harting. Bangunan mulanya hanya sebuah benteng yang berbentuk bujur sangkar dengan tiap sudutnya memiliki tempat penjagaan disebut seleka atau Bastion. Keempat sudut tersebut di beri nama untuk masing-masing arahnya. Untuk Bastion yang berada di sudut barat laut dinamai Jayawisesa, Sudut timur laut diberi nama Jayapurusa, Sudut bara daya diberi nama Jayaprakosaningprang  dan sudut tenggara diberi nama Jayaprayitna.

16. Monumen Yogya Kembali (MONJALI)


Keberadaan monument ini sendiri merupakan bentuk penghargaan terhadap para pejuang yang merebut kembali Yogyakarta dari tangan penjajah yang berujung pada penarikan tentara Belanda pada 29 Juni 1949 serta sebagi pengingat sejarah kembali Presiden Soekarno dan wakilnya Mohhamad Hatta dan petinggi Negara lainnya ke Yogyakarta pada tanggal 6 Juli 1949.

Monumen ini dibangun segaris dengan sumbu imajiner, yakni Merapi, Tugu, Keraton dan Parangtritis, lokasi tepatnya di dusun Jongkang, Kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, dipinggir Jalan Lingkar Utara (Ringroad utara).

Sumber : http://yogyakarta.panduanwisata.com